Jumat, 15/11/2024 - 23:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pamit dari DKI 1 ke Presiden, Anies Mau Tarik Pendukung Jokowi?

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Maksud mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat sore kemarin (21/10), disinyalir bukan hanya untuk berpamitan dari pemerintahan, tapi punya unsur politik.   

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Analisis tersebut disampaikan pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun karena melihat alibi pamitan tak begitu tepat melihat kondisi saat ini yang suhunya sudah menghangat menuju Pilpres 2024.

Berita Lainnya:
Rapat Paripurna DPR Sahkan Herindra Jadi Kepala BIN Gantikan Budi Gunawan
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Saya kira (Anies bertemu Presiden) untuk mengambil simpati pendukung Jokowi. Seolah-olah kan pendukung Jokowi mengatakan Anies itu bukan Jokowi. Padahal Anies dengan Jokowi itu kan dekat sudah lama sebanarnya,” ujar Ubedilah kepada wartawan, Sabtu (22/10).

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Sosok yang karib disapa Ubed ini menuturkan, sebenarnya persoalan pamit dari jabatan DKI 1 tidak begitu urgent dilakukan oleh Anies dengan cara bertemu langsung Jokowi.

Berita Lainnya:
Pidato Perdana Prabowo sebagai Presiden, Dukung Kemerdekaan Palestina
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Oleh karenanya, melihat posisi mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu sekarang sebagai capres 2024 yang diusung Partai Nasdem, Ubed justru lebih melihat Anies sedang memperlebar ceruk pemilihnya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Anies kan mengejar mendapatkan elektoral besar. Di dalam poltik berbagai cara digunakan untuk meningkatkan elektabilitas. Jadi yang dilakukan Anies itu adalah meningkatkan elektabilitas,” demikian mantan aktivis 98 ini menambahkan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Reaksi & Komentar

وَمَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا كَمَثَلِ الَّذِي يَنْعِقُ بِمَا لَا يَسْمَعُ إِلَّا دُعَاءً وَنِدَاءً ۚ صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَعْقِلُونَ البقرة [171] Listen
The example of those who disbelieve is like that of one who shouts at what hears nothing but calls and cries cattle or sheep - deaf, dumb and blind, so they do not understand. Al-Baqarah ( The Cow ) [171] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi