BANDA ACEH – Kasus Siti Elina, wanita bersenjata api yang mencoba menerobos kawasan Istana Presiden, perlahan terungkap. Belakangan diketahui, senpi yang dibawa Lina itu diduga milik pamannya yang mantan anggota TNI — dulu disebut ABRI.
Informasi itu didengar oleh Ketua RT 13/04, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Nurjanah. Dia mendapat kabar tersebut dari pembicaraan salah satu keluarga Lina.
“Kalau urusan pistol itu saya dengar, saya ada omongan, itu pamannya dia ini ABRI. Dia punya pistol yang udah enggak aktif enggak kepake, dicurilah sama si Lina ini,” ujar Nurjanah saat ditemui di kediamannya, Rabu (26/10).
Nurjanah menjelaskan, awalnya paman Lina mengaku kehilangan senjata api miliknya. Pada saat itu, pamannya tak mengira siapa yang mengambil pistol tersebut.
Hingga akhirnya, berita Lina menerobos kawasan ring I pada Selasa (25/10) membuat heboh hingga terdengar ke telinga kakak Lina. Dari sana, kakaknya tersadar bahwa Lina-lah yang mengambil pistol tersebut.
“Akhirnya abangnya yang berlayar itu mendengar info berita masalah itu, ‘oh ini yang nyuri pistol’,” ungkap Nurjanah menirukan omongan kakak Lina.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut pihaknya tengah mendalami asal pistol yang dibawa Lina saat menerobos kawasan Istana Merdeka.
“Soalnya dari mana dia dapatkan (senjata api), sekarang tim sedang melakukan interview pendekatan pendekatan yang lebih bersifat psikologis agar dia mau terbuka,” terang Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Selasa (25/10).
Penyelidikan senjata api tersebut juga akan melibatkan laboratorium forensik. Polisi juga akan melakukan uji balistik terkait senjata tersebut.
“Kita akan melibatkan laboratorium forensik di mana dilakukan uji balistik apakah ini senpi pabrikan atau senpi rakitan,” kata Fadil.
Densus 88 sudah datang ke rumah Lina di kawasan Koja, Jakarta Utara. Penggeledahan dilakukan hingga dini hari. Belum diketahui apa saja yang disita dari penggeledahan itu. Garis polisi juga sudah dilepas dari rumah Lina.
