NASIONAL
NASIONAL

Pilihan Jokowi Dua, Copot Luhut atau Putus Hubungan dengan Megawati

image_pdfimage_print

Gejolak wacana penundaan Pemilu 2024 telah membuat Presiden Joko Widodo harus membuat pilihan bijak dalam menggandeng gerbong politik. Apakah menginduk pada partai yang telah membesarkannya atau mengikuti seruan dari lingkaran kabinet yang membantunya bekerja.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengurai bahwa Jokowi harus mulai memilih di antara dua tokoh berpengaruh, yaitu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri atau Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Pasalnya, Megawati sudah tegas menolak wacana penundaan pemilu. Sementara Luhut merupakan sosok yang sempat memunculkan wacana ini ke publik.

Berita Lainnya:
Febrie Adriansyah: Sosok di Balik Pengungkapan Dugaan Korupsi Tom Lembong Cs & 7 Kasus Besar Lainnya
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Saiful Anam yakin Megawati memiliki data yang lebih valid daripada Luhut. Sebab, Megawati masih menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“Yang bersangkutan (Megawati) pasti mendapatkan informasi yang lebih valid tentang data dan fakta mengenai efek penundaan pemilu. BRIN sebuah lembaga kredibel yang ada dan diakui Indonesia, tentunya sudah memiliki data yang valid tentang data siapa saja yang menginginkan penundaan pemilu atau tidak,” ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (24/4).

Saiful melihat, Megawati sangat ragu dengan big data yang dimiliki oleh Luhut. Sehingga, Megawati lebih memilih untuk menolak isu penundaan pemilu.

Berita Lainnya:
Kadernya yang Jadi Gubernur Bengkulu Ditangkap KPK, Golkar Cuma Bisa Prihatin

“Megawati sudah berhitung betul tentang untung rugi penundaan pemilu, termasuk efek yang ditimbulkan dari penundaan pemilu. Kita tahu Megawati pasti sudah mendengarkan dan mempertimbangkan secara matang terkait penolakan penundaan pemilu,” kata Saiful.

Saat ini, sambungnya, Jokowi dihadapi dengan dua pilihan yang harus segera diambil. Keputusan ini juga nantinya akan memberikan kepastian kepada rakyat soal isu tunda pemilu.

“Pilihannya saat ini hanya dua bagi Jokowi. Kalau ingin nama baiknya tetap terjaga dan tidak tercemar oleh adanya isu penundaan pemilu, yaitu melakukan reshuffle kepada Luhut atau putus hubungan dengan Megawati,” pungkas Saiful. 


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya