NASIONAL
NASIONAL

Ganjar Dianggap Pewaris Jokowi, Refly: Bukan Model Kepemimpinan yang Merangkul

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menyoroti soal Gubernur Jawa Tenga Ganjar Pranowo yang disebut-sebut bakal maju di Pilpres 2024 usai pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Hal itu ditanggapi Refly Harun melalui tayangan di channel YouTube pribadi miliknya. Dalam tayangan itu, Refly Harun menyinggung soal kebijakan Jokowi terkait pembangunan Light Rail Transit (LRT).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Refly Harun juga kerap menyinggung soal transportasi tersebut yang hanya untuk satu jalur saja tidak bisa bercabang kemana-mana.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Kalau kita kan cuman one way aja. Lurus begitu, gimana orang mau naik kereta. Termasuk juga kita harus lihat MRT misalnya kan hanya dari Lebak Bulus, tidak melingkari kota Jakarta,” ujar Refly Harun melalui tayangan di channel YouTube pribadi miliknya, Kamis (24/11).

Berita Lainnya:
Jokowi Ingin Habisi PDIP dengan Nimbrung Kampanye Luthfi-Taj Yasin
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Kalau melingkari kota Jakarta, dimana-mana kita temukan MRT, ngapain kita naik kendaraan lain. Rumah saya di daerah Kebon Jeruk ini yang enggak dilampahi atau dilewati MRT, jadi enggak bisa juga saya naik MRT terpaksa mengandalkan mobil,” lanjutnya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Terkait hal itu, Refly Harun juga mengungkapkan soal Ganjar Pranowo yang disebut jadi pewaris dari Jokowi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Kita spending more money untuk menggantikan mode transportasi but it doesn’t happen. Itu masalahnya. Karena itu Kalau seandainya kemudian Ganjar dianggap pewaris atau Legacy dari Presiden Jokowi, bagi saya maaf-maaf saja,” ungkap Refly Harun.

“Bukan karena tidak suka. Jadi kita harus bedakan antara tidak suka dengan melihat prospek orangnya. Apakah iya model kepemimpinan begini yang dibutuhkan untuk 2024,” tambahnya.

Berita Lainnya:
Sahroni Minta Polisi Temukan Bandar Judi Online Pasca Oknum Pegawai Komdigi Ditangkap

Refly Harun menilai, pemimpin model Ganjar Pranowo seakan tidak termasuk dalam kriteria pemimpin yang merangkul jika adanya perbedaan pendapat.

“Karena saya berpikir, kalau model kepemimpinan yang begini sudah terlihat bukan model kepemimpinan yang terbesar hati untuk merangkul mereka yang berbeda pendapat. Justru sebaliknya tidak mau membuka dialog, misalnya sama Habib Rizieq. Kalau Presidennya berbesar hati, mudah sekali undang saja dialog ke istana atau kita hormati, Umar datang,” paparnya.

“Apakah seorang presiden datang ke ulama itu sebagai umara itu salah, enggak juga. Enggak keliru. Jadi kalau Umara datang ke ulama enggak keliru justru ulama yang datang ke istana itu yang kadang-kadang justru tidak membawa kebaikan apa-apa,” imbuh Refly Harun.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya