BANDA ACEH -Kritik keras Ketua DPR RI Puan Maharani kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dinilai hanya pencitraan di media sosial, padahal minim prestasi, adalah hal yang wajar.
Demikian pandangan pengamat politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga kepada wartawan di Jakarta, Minggu (1/5).
“Kritik terhadap Ganjar memang masuk akal. Sebab, selama menjadi Gubernur Jawa Tengah tidak ada prestasi spektakuler yang dihasilkannya,” kata Jamiluddin.
Jamil bahkan sepakat dengan Puan, bahwa tidak semestinya Ganjar melakukan pencitraan, terlebih banyak rakyat Jawa Tengah sebagai penyumbang angka kemiskinan yang cukup tinggi dibandingkan provinsi lain.
“Karena itu, agak aneh memang bila elektabilitas Ganjar kerap tinggi sementara prestasinya tidak ada yang spektakuler. Keanehan itu juga kiranya yang membuat Puan kerap mengkritik hasil survei, terurama yang dirilis lembaga survei tertentu,” katanya.
Menurutnya, kritik yang dilontarkan Puan itu juga mengindikansikan kalau PDIP tidak akan mengusung Ganjar Pramono pada Pilpres 2024.
“PDIP tampaknya sudah tidak memasukkan Ganjar ke dalam daftar yang akan dipilih sebagai capres atau cawapres,” tutupunya.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani menyindir capres modal ganteng saat berdiskusi dengan kader PDIP di Wonogiri, Jawa Tengah. Dia mengatakan ada capres yang hanya tampil di televisi dan media sosial, tetapi enggan menyapa rakyat.
Namun soal ini menurut Ganjar, sindiran Puan ini tidak tertuju kepadanya namun kepada semua Kepala Daerah di seluruh Indonesia.