NASIONAL
NASIONAL

May Day Rusuh, Pengunjuk Rasa di Paris Minta Macron yang Baru Menang Pilpres Mundur

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -May Day atau Hari Buruh yang diperingati setiap tanggal 1 Mei berakhir rusuh di Paris, Prancis. Polisi menembakkan gas air mata ketika bentrokan pecah pada Minggu (1/5).

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Ribuan pengunjuk rasa mengikuti aksi pawai Hari Buruh di seluruh Prancis. Mereka kompak menyerukan kenaikan gaji dan menolak kebijakan baru pemerintahan Presiden Emmanuel Macron yang menaikkan usia pensiun.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Aksi di sebagian besar wilayah berlangsung damai. Tetapi bentrokan terjadi di Paris, dengan polisi menangkap 45 orang pemicu keributan.

Berita Lainnya:
Honda Scoopy Baru Resmi Diluncurkan, 1 Liter BBM Diklaim Tembus 59 km
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Berbicara selama konferensi pers, Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin menatakan bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi pecah di dekat La Republique Square dan La Nation Square. Delapan petugas polisi terluka selama insiden tersebut.

The National melaporkan, kelompok anarkis “Black Bloc” merangsek masuk restoran cepat saji McDonald’s di Place Leon Blum dan menghancurkan beberapa toko di sekitar.

Berita Lainnya:
Video Promosi Judi Online Viral Lagi Saat Dirinya Jadi Anggota DPR, Denny Cagur Serahkan Pada Polisi

Darmanin mengatakan, terdapat sekitar 250 aksi unjuk rasa di Paris dan kota-kota lain, termasuk Lille, Nantes, Toulouse, dan Marseille.

Secara keseluruhan, lebih dari 20 ribu orang ikut serta dalam aksi tersebut. Mereka juga mendorong agar Macron yang baru memenangkan jabatan keduanya untuk segera mundur.

Para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan “Pensiun Sebelum Arthritis,” “Pensiun di 60, Harga Beku”, dan “Macron, Keluar”. 


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya