ACEH

Per Desa 25 Juta, Rencana Bimtek Keuchik Aceh Singkil ke Tanah Jokja Jadi Sorotan

image_pdfimage_print

SINGKIL – Rencana pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) aparatur desa ke Yogyakarta menjadi sorotan publik karena dinilai membebankan biaya sebesar Rp 25 juta per desa.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Berdasarkan surat dokumen surat yang beredar dari Even Organizer (EO) atas nama “Lembaga Diklat Anugrah Indonesia” yang mengadakan kegiatan studi desa dengan tema ‘Penguatan Ekonomi, Budaya, dan Sosial’.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Bimtek Aparatur Desa di tanah jawa itu, dijadwalkan Selasa 13 Juni hingga Jumat 16 Juni 2023 di Hotel Tjokro Style Jogja.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Kegiatan studi desa yang bertujuan untuk memperkuat aspek ekonomi, budaya, dan sosial melibatkan kepala desa dan pengurus desa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam mengatasi berbagai masalah di desa agar dapat mencapai kemajuan dan kestabilan.

Berita Lainnya:
Agam Inong Garda Terdepan Promosikan Aceh
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Namun, rencana tersebut kemudian menjadi perhatian media dan jadi perbincangan netizen di berbagai platform media sosial. Banyak yang mempertanyakan penggunaan anggaran dana desa di daerah Aceh Singkil yang masih termasuk daerah yang miskin dan sering mengalami masalah gizi buruk.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Dalam konteks ini, Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat Transparansi Aceh (MATA) yang dihubungi oleh wartawan meminta kepada Penjabat (Pj) Bupati Aceh Singkil, Marthunis, untuk mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) setempat.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Kami meminta kepada Pj Bupati Aceh Singkil untuk segera mengevaluasi kinerja Kepala DPMK Aceh Singkil, karena Pj bupati memiliki pengetahuan yang cukup tentang perencanaan daerah,” kata Alfian, Koordinator Lembaga Swadaya MaTa.

Berita Lainnya:
USK Kukuhkan Empat Profesor Baru

Pj Bupati Aceh Singkil, Marthunis, diharapkan untuk mengambil langkah tegas dalam menghentikan rencana pelaksanaan bimtek karena tidak memberikan dampak positif yang signifikan, bahkan dapat dianggap sebagai modus untuk menguras dana desa tanpa memberikan manfaat yang nyata. Telah terjadi banyak masalah terkait program-program pengalaman sebelumnya.

“Dana desa seharusnya digunakan untuk kepentingan ketahanan pangan, penanggulangan kemiskinan, penguatan ekonomi masyarakat, dan penurunan angka stunting. Bukan untuk kepentingan individu yang mencari keuntungan semata, terlebih di Aceh Singkil saat ini banyak masyarakat yang menderita gizi buruk dan stunting,” ujar Alfian.

Dokumen surat yang berasal dari Even Organizer Lembaga Diklat Anugrah Indonesia turut menjadi bukti yang menunjukkan adanya rencana bimtek dengan biaya yang signifikan. | HRN


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya