Kamis, 14/11/2024 - 10:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Perang Kata Cak Imin dan Gus Yahya Bisa Buyarkan Konsolidasi Politik Nahdliyin di Pemilu 2024

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Ketegangan politik antara Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar dan Ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf rupanya terus berlanjut.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Terbaru, politisi yang biasa disapa Cak Imin menyebutkan bahwa apa yang disampaikan oleh Gus Yahya terkait dengan PKB tidak akan berpengaruh apa-apa.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

PKB, ditegaskan Cak Imin memiliki 13 juta pemilih dan riset beberapa lembaga survei pendukung adalah paling loyal.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Gus Yahya sendiri sejak terpilih Ketum PBNU memang kerap melontarkan pernyataan yang secara politik mengambil jarak dengan PKB. Salah satu pernyataan yang paling kentara Gus Yahya memantik emosi partai besutan Cak Imin adalah dia menegaskan bahwa PBNU tidak ingin jadi alat politik PKB.

Berita Lainnya:
Katana: Jendela Seni dan Tradisi Jepang
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Direktur Eksekutif Indostrategic, A. Khoirul Umam berpendapat ketegangan politik merupakan benturan ego personal antara Cak Imin dengan Gus Yahya. Ketegangan itu kelanjutan dari friksi politik yang mencuat dalam Muktamar PBNU ke-34 di Lampung akhir tahun lalu.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Menurut Umam, benturan gerbong Cak Imin yang memdukunhgKiai Said dengan gerbong Gus Yahya saat itu, dibangun di atas narasi gugatan atas politisasi NU yang dioperasikan oleh sel-sel politik PKB yang dianggap leluasa mempengaruhi dan mengendalikan struktur NU.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Karena itu, perang kata dan ketegangan antara Cak Imin dan Gus Yahya mulai tercipta, seolah memgembalikan sejarah konflik lama antara kubu Cak Imin dan kubu Gus Dur yang kini direpresentasikan oleh Gus Yahya, mantan jubir Presiden Wahid kala itu,” demikian pendapat Umam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (11/5).

Berita Lainnya:
MA Belum Pecat 3 Hakim PN Surabaya yang Vonis Bebas Ronald Tannur, Berdalih Masih Tunggu Proses Hukum

Dalam pandangan Umam, jika friksi berbasis ego personal antara Cak Imin dan Gus Yahya ini tidak dikelola, maka fragmentasi hingga konflik akan melembaga, dan melibatkan kekuatan politik PKB dan PBNU.

Imbasnya, tambah Dosen Universitas Paramadina ini akan berdampak buyarnya konsolidasi politik Nahdliyyin di Pemilu dan Pilpres 2024 mendatang.

“Jika basis pemilih loyal Nahdliyyin menyebar, perolehan suara PKB akan merosot dan dukungan warga Nahdliyyin terhadap pasangan Capres-Cawapres berpotensi tersebar secara merata,” pungkas Umam. 


Reaksi & Komentar

إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ ۖ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ البقرة [131] Listen
When his Lord said to him, "Submit", he said "I have submitted [in Islam] to the Lord of the worlds." Al-Baqarah ( The Cow ) [131] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi