NASIONAL
NASIONAL

Cak Imin Disarankan Tinggalkan Nahdlatul Ulama, Ini Alsannya

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disarankan untuk meninggalkan PBNU agar tidak lagi terlibat perang dingin dengan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Pengamat politik Ujang Komarudin berpendapat, meski PBNU merupakan sumber suara paling vital bagi PKB, namun keberadaan Gus Yahya di PBNU bakal menyulitkan PKB untuk moncer di 2024, lantaran adanya catatan kelam Cak Imin era Gusdur di mana Gus Yahya menjadi wasekjen PKB kala itu.

Berita Lainnya:
Pakar: Judi Online Bukan Sekadar Masalah Siber
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Oleh sebab itu, Cak Imin disarankan untuk tidak tergantung pada PBNU untuk meningkatkan elektabilitasnya di 2024.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Penting. Tapi karena PBNU di bawah Gus Yahya tak dukung Cak Imin, maka suka tak suka senang tak senang sedikit-sedikit perlu ditinggalkan. Karena jika masih bergantung, langkah Cak Imin akan terkunci,” kata Ujang ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (11/5)

Berita Lainnya:
KPK Ancam Pidana Pihak yang Rintangi Penyidikan Dugaan Korupsi Gubernur Kalsel Sahbirin Noor
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini menambahkan alangkah baiknya Cak Imin dan Gus Yahya bertemu untuk mendinginkan perang PKB dengan PBNU.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Kedua tokoh itu kan memang masih belum ketemu. Kita tahu Gus Yahya itu Wasekjen di PKB Gus Dur. Dan dikalahkan oleh PKB Cak Imin,” tutupnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya