NASIONAL
NASIONAL

Disebut Netizen Bodoh Soal Investasi Rempang,Bahlil Luruskan Informasi Liar

image_pdfimage_print

GELORA.CO -Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia sedikit emosi ketika disebut netizen bodoh soal investasi China di Pulau Rempang, Kepulauan Riau.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Hal itu disampaikan Bahlil dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI dengan agenda membahas perkembangan investasi Pulau Rempang, Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Senin (2/10).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Netizen menyoroti soal Pulau Rempang yang bakal dijadikan Rempang Eco Park, yang investornya adalah produsen kaca dari China, Xinyi Glass Holdings Ltd, dengan nilai investasi 11,5 miliar Dolar AS atau setara Rp175 triliun.

Berita Lainnya:
Abu Mudi Keluarkan Maklumat Menangkan Bustami-Fadhil di Pilkada Aceh
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Bahlil meluruskan anggapan para warganet yang menyebutnya bodoh dengan menerima investasi ratusan triliun itu dari perusahaan kaca milik China.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Ini satu ekosistem besar dan perusahaan ini bukan hanya Xinyi tapi memang dia yang di depan. Jadi ini penting saya luruskan biar tidak ada orang-orang katakan saya ini bodoh,” kata Bahlil sedikit emosi.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Bahlil mengurai luas lahan yang akan dikembangkan sekitar 17.600 hektar. Jumlah itu terdiri dari sekitar 10.280 hektar hutan lindung dan 7.572 hektar yang digunakan PT MEG untuk investasi. Dari 7.572 hektar tersebut, pada tahap awal lahan yang akan dikembangkan sekitar 2.000 hektar.

Berita Lainnya:
Pertanyakan Keabsahan Ijazah Peserta Pilkada, KPU Dilaporkan ke Bawaslu
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Dia mengatakan, masyarakat Indonesia memiliki persepsi liar soal informasi yang diterima di media sosial, dan meminta parlemen agar membangun persepsi yang sama dengan pemerintah soal Rempang.

“Saya kadang-kadang bingung republik kita, informasi liar lebih daripada yang benar, jadi supaya tidak ada dosa di antara kita, kita harus membangun kesepahaman agar ada kerangka objektif data yang benar,” pungkas Bahlil. 

Sumber: Gelora


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya