NASIONAL
NASIONAL

Elektabilitas Turun, Anies Disarankan Gandeng Tokoh NU yang Berseberangan dengan Muhaimin

image_pdfimage_print

JAKARTA – Elektabilitas bakal Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, mengalami penurunan, usai menggandeng Muhaimin Iskandar sebagai bakal Cawapres. Hal itu tercermin dari hasil berbagai survei.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Menurut Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, merosotnya elektabilitas bakal Capres yang diusung Partai Nasdem, PKS dan PKB, itu karena pendukung ideologis Anies memandang Muhaimin bagian dari rezim yang selama ini berseberangan.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Maka, untuk mendongkrak kembali elektabilitas Anies, diperlukan strategi jitu,” kata Andi, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (4/10).

Berita Lainnya:
Ngaku Ngamuk karena Diadang, Cabup Indramayu Nina Agustina Singgung Lucky Hakim: Jangan Provokasi
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Dia menyarankan, Muhaimin perlu meyakinkan pemilih Anies bahwa dia bukan lagi bagian atau titipan rezim berkuasa saat ini, dan menyatakan akan sejalan dengan gagasan serta program yang Anies lakukan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Anies juga disarankan membangun dan melakukan pendekatan khusus dengan basis pemilih Nahdlatul Ulama, terutama yang berseberangan dengan Muhaimin.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024
Berita Lainnya:
Bantah Jadi 'Simpanan' Ahmad Luthfi, Vanessa Nabila Ngaku Cuma Dipinjami Mobil Mewah Rp2,7 Miliar

“Jadi perlu menarik tokoh-tokoh NU menjadi bagian dari koalisi, walaupun itu sulit. Misal Khofifah dan Yenny Wahid, yang memiliki magnet politik di kalangan Nahdliyin,” jelas analisis politik Universitas Nasional itu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Anies juga disarankan membangun komunikasi politik dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah serta menyerap aspirasi mereka.

“Membangun kesepahaman tentang Indonesia baru ke depan yang tidak Islamophobia. Warga Muhammadiyah merupakan pemilih rasional, maka perlu pendekatan rasional juga,” pungkasnya.

Sumber: Gelora


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya