ACEH

Pj Bupati Mahdi Wacanakan Penghijauan Jalur Lintasan Gajah

image_pdfimage_print

MEULABOH – Pj Bupati Aceh Barat, Mahdi Efendi, mewacanakan penghijauan jalur lalulintas gajah di kawasan yang rutin dilalui oleh binatang itu secara periodik.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Sebenarnya, gajah itu bukan ‘berniat’ merusak tanaman atau kebun petani. Binatang yang lebih dikenal dengan Poemeurah itu telah kehilangan makanan, akibat perambahan  di habitatnya, hingga mereka turun ke lahan pertanian rakyat,” kata Mahdi Efendi, Ahad (08/10/23).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Menurut Mahdi, gajah yang juga akrab disebut Teungku Rayeuk, punya jalur lintasan secara temporer, sebagai lokasi tempat mereka mencari makanan, berupa tumbuhan dan umbian. Jalur itu akan kembali tumbuh saat komunitas gajah itu kembali ke lokasi tersebut.

Berita Lainnya:
Pj Gubernur Lantik Komisioner KPI Aceh Periode 2024-2027
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Ini adalah rantai makanan mereka yang dilalui secara berkala. Saat rantai makanan itu dirusak, diubah fungsinya oleh manusia, tentu gajah akan mencari lokasi lain untuk memenuhi kebutuhannya. Di sinilah terjadi konflik antar gajah dan manusia, khususnya dengan petani dan pekebun,” kata Mahdi.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Atas dasar itu, Pemkab Aceh Barat punya keinginan menyediakan plot dana untuk penghijuan , sebagai solusi permanen memberikan gajah ruang makan di koridor milik binatang berbelalai tersebut.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Namun di sisi lain, sebagai langkah awal, Mahdi telah memerintahkan jajaraanya untuk berkoordinasi dengan BKSDA, guna mengantisipasi amuk lebih jauh dari Poemeurah tersebut.

Berita Lainnya:
PUPR Aceh Barat Aspal Hotmix Ruas Jalan Kuala Bhee-Pasi Lunak
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Kita ingin agar para petani dan pekebun di Sungai Mas bisa mencari nafkah seperti biasa lagi,” pungkas Mahdi.

Diberitakan sebelumnya, puluhan batang pohon kelapa sawit milik masyarakat di Desa Tanoh Mirah, Kecamatan Sungai Mas, rusak setelah perkebunan produktif di daerah itu diamuk gajah.

“Sejauh ini ada sekitar 50 pohon tanaman produktif berupa kelapa sawit yang rusak akibat amukan gajah liar,” kata Camat Sungai Mas, Zulkifli  di Meulaboh.

Ia mengatakan, kerusakan yang ditimbulkan akibat amukan gajah tersebut saat ini dalam penanganan pihak terkait, mengingat dampak kerusakan kebun kelapa sawit di masyarakat terhitung  parah.[]

Editor : Biro Meulaboh.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya