Kamis, 14/11/2024 - 11:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kata Jokowi: Rakyat Butuh Pemimpin Tak Banyak Bicara

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Presiden RI Joko WIdodo (Jokowi) menegaskan bahwa rakyat Indonesia membutuhkan pemimpin yang tidak banyak bicara, tetapi yang banyak bekerja untuk bangsa dan negara.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Sekali lagi, rakyat butuh pemimpin yang tidak banyak bicara, tetapi banyak kerja, yang mau bekerja untuk rakyatnya, yang mau bekerja untuk bangsanya, yang mau bekerja untuk negaranya,” kata Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ke-6 Projo di Jakarta, Sabtu (14/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Jokowi mengatakan bahwa pemimpin Indonesia ke depan juga harus memiliki karakter tidak gampang menyerah. Jangan sampai jika mendapat tekanan, pemimpin Indonesia langsung mundur dan takut.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Yang tidak gampang menyerah, ditekan saja takut, ditekan saja mundur. ​Enggak, kita membutuhkan sekali lagi pemimpin yang punya nyali besar karena tantangan yang kita hadapi makin kompleks dan ingat, ingat, pemimpin kita, Presiden kita ini memiliki tanggung jawab untuk membawa kapal besar Indonesia yang penduduknya sudah 278 juta jiwa,” kata Jokowi.

Berita Lainnya:
Bakamla Usir Kapal China di Laut Natuna Utara, di Hari yang Sama Gibran Bertemu Han Zheng
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Saat ini, kata Jokowi, Indonesia menghadapi banyak tantangan global seperti krisis pangan karena perang Rusia dan Ukraina, serta potensi kenaikan harga energi karena perang Palestina dan Israel.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Selain itu, ada pula tantangan global dari perubahan iklim. Dampak perubahan iklim sedang melanda Indonesia dengan cuaca ekstrem El Nino yang telah menurunkan produksi pangan Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Dampak perubahan iklim juga telah membuat meningkatnya permukaan air laut. Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan menghadapi tantangan tenggelamnya pulau karena meningkatnya permukaan air laut.

“Pada hari Selasa (10/10) dan Rabu (11/10) saya datang ke KTT Archipelagic and Island States Forum AIS Forum di Bali, 34 negara hadir, negara pulau dan negara kepulauan. Apa yang dibicarakan di situ? Banyak sudah pulau mereka tenggelam karena perubahan iklim meskipun ini negara dengan penduduk ada yang 10.000 penduduk, ada yang ratusan ribu. Akan tetapi, dampaknya sudah mereka rasakan langsung,” kata Jokowi.

Berita Lainnya:
Gelar Doktor Ditangguhkan Kursi Ketum Digoyang, Pening Kepala Bahlil

Pemimpin Indonesia ke depan, kata Jokowi, harus bekerja untuk bangsa dan negara dan berani mengambil risiko guna menghadapi segala tantangan global demi kemajuan bangsa dan negara.

“Ini yang juga harus kita sikapi, artinya bukan hanya energi nanti yang bermasalah, pangan yang bermasalah, tetapi karena perubahan iklim nanti juga pulau-pulau kecil yang ada juga bisa tenggelam karena permukaan air laut naik. Inilah tantangan-tantangan besar yang makin kompleks yang akan dihadapi oleh pemimpin ke depan,” kata Presiden Jokowi.

Sumber: Gelora


Reaksi & Komentar

وَلَئِنْ أَتَيْتَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ بِكُلِّ آيَةٍ مَّا تَبِعُوا قِبْلَتَكَ ۚ وَمَا أَنتَ بِتَابِعٍ قِبْلَتَهُمْ ۚ وَمَا بَعْضُهُم بِتَابِعٍ قِبْلَةَ بَعْضٍ ۚ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم مِّن بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ إِنَّكَ إِذًا لَّمِنَ الظَّالِمِينَ البقرة [145] Listen
And if you brought to those who were given the Scripture every sign, they would not follow your qiblah. Nor will you be a follower of their qiblah. Nor would they be followers of one another's qiblah. So if you were to follow their desires after what has come to you of knowledge, indeed, you would then be among the wrongdoers. Al-Baqarah ( The Cow ) [145] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi