BANDA ACEH – Penggagas Network For Ganjar President sekaligus politikus PDIP, Maruarar Sirait buka suara terkait dihapusnya foto dirinya bersama bacapres Ganjar Pranowo.
Sebagai seorang sahabat, dia mencoba percaya dengan pernyataan Ganjar yang mengaku tidak tahu soal hilangnya foto tersebut. “Kalau Ganjar mengatakan tidak tahu, ya dia mengatakan tidak tahu apa yang terjadi di Instagram dia, ya begitu dia mengatakan sama saya, dia sahabat saya. Sahabat,” ucapnya di Jakarta, dikutip Minggu (15/10/2023).
Namun ia menduga ada pihak yang menekan politikus berambut putih itu agar menghapus fotonya. Meski tak menyampaikan secara gamblang, tapi Ara, panggilan akrabnya, berpeluang mencabut dukungannya terhadap Ganjar.
“Apakah persahabatan ini bisa ditekan-tekan sama orang, karena bisa saja ada orang yang nggak suka. Ya kita saling lihat saja bagaimana sikap Ganjar, dan Ganjar silakan melihat bagaimana sikap saya. Dan pendukung saya juga akan melihat itu,” tutur dia.
Sebelumnya, Ganjar mengunggah foto bersama Ara saat keduanya berpelukan di acara ‘Cirebon Guyup’ yang dihadiri ribuan relawan pada Minggu (8/10/2023).
“Doa kami yang terbaik my brother,” begitu caption yang tertulis di unggahan akun Instagram Ganjar. Namun, selang beberapa jam diunggah, foto tersebut dihapus. Foto yang semula berpelukan antara Ganjar dan Maruarar berubah menjadi foto dirinya sendiri dengan background ribuan relawan.
Ketika dikonfirmasi, Ganjar mengaku tidak menghapus foto tersebut. Dia juga menyatakan Maruarar Sirait teman baiknya. “Saya belum tahu, saya belum melihat, malah tahu dari media. Nggak dihapus, itu (Ara) teman baik saya,” tutur Ganjar di Ponpes Cipasung, Selasa (10/10/2023).
Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan sikap yang dilakukan Ganjar justru mengindikasikan adanya dua kubu di internal partai berlambang Banteng Merah tersebut. Langkah yang dilakukan Ganjar mengindikasikan adanya dua kubu di dalam PDIP yakni kubu Presiden Joko WIdodo (Jokowi) dan kubu Ketum Megawati Soekarnoputri.
Dedi menilai, Ara yang merupakan politikus senior PDIP mendapat perlakuan yang sama dengan mantan sejawatnya di partai, yakni Budiman Sudjatmiko. Menurut Dedi, Ara secara tertulis masih anggota partai, namun kehadirannya sama sekali tidak dianggap oleh sejumlah kader partai, terutama kubu Megawati.
Sikap Ganjar tersebut secara tidak langsung memperkuat narasi Maruarar bukanlah orang yang satu gerbong dengannya. Sehingga, penghapusan postingan yang dilakukan Ganjar mengisyaratkan penyingkiran Maruarar dari partai secara perlahan.
“Ini menandai adanya dua kubu di PDIP, pro Jokowi dan Megawati. Memang Maruarar setara dengan Budiman di PDIP, ada tapi terkesan ditiadakan, termasuk yang dianggap bukan orang Megawati,” kata Dedi saat dihubungi di Jakarta, Senin (9/10/2023).
Sumber: Gelora