INTERNASIONALTIMUR TENGAH

PBB: Bendera Kami Tak Mampu Lagi Lindungi Nyawa Warga Palestina

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Direktur UNRWA di Gaza, Thomas White, hari Jumat, (3/11/2023) menyatakan bendera PBB sudah tidak lagi cukup untuk melindungi nyawa warga Palestina yang mencari perlindungan di gedung-gedung PBB.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Kami bahkan tidak dapat memberikan mereka keamanan di bawah bendera PBB,” ujar White mengacu pada hampir 700.000 warga sipil Palestina yang mencari perlindungan di gedung-gedung PBB di Jalur Gaza, termasuk sekolah, seperti yang dilaporkan oleh WAFA pada Jumat, (3/11/2023).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Ia mengatakan lebih dari 50 fasilitas PBB rusak akibat pengeboman Israel, termasuk lima yang menjadi sasaran langsung, yang hingga saat ini membunuh 38 orang yang mencari perlindungan di sana.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

White mengungkapkan ketakutannya bahwa jumlah ini akan meningkat “secara signifikan,” terutama di wilayah utara Jalur Gaza, karena Badan PBB untuk Pengungsi Palestina tersebut memastikan sudah kehilangan kontak dengan banyak pusat perlindungan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Ia juga mencatat 72 staf UNRWA tewas dibunuh Israel sejak dimulainya agresi Israel di Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober.

Berita Lainnya:
Presiden Palestina Siap Kerja Sama dengan Donald Trump Capai Perdamaian
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Kenyataannya, kami kehilangan kontak dengan banyak tempat perlindungan di bagian utara,” ujar White saat menyampaikan kepada perwakilan negara-negara anggota UNRWA mengenai situasi kemanusiaan di sana.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Ini adalah orang-orang yang mencari perlindungan di bawah bendera PBB, mencari perlindungan di bawah hukum kemanusiaan internasional,” dengan tegas ia menekankan, “Mari kita bicara terang benderang, saat ini tidak ada tempat yang aman di Gaza.”

Dalam 24 jam terakhir, dua staf UNRWA tewas, sehingga total menjadi 72 staf UNRWA tewas dibunuh Israel sejak 7 Oktober. Sebanyak 690.000 pengungsi Palestina saat ini mencari perlindungan di 149 fasilitas PBB di seluruh Jalur Gaza.

Jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan militer Israel yang berkepanjangan di Jalur Gaza kini mencapai 9.227, demikian yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza pada Jumat, (3/11/2023).

Berita Lainnya:
Donald Trump Menang Pemilu AS, Elon Musk Ketiban Durian Runtuh

“Korban termasuk 3.826 anak-anak dan 2.405 perempuan, sementara 23.516 orang lainnya mengalami luka-luka,” ujar juru bicara kementerian, Ashraf al-Qudra, dalam konferensi pers di Kota Gaza, sebagaimana dilaporkan oleh Anadolu, Jumat, (3/11/2023).

Dia juga mengungkapkan bahwa masih ada 2.100 orang yang terperangkap di bawah puing-puing di Gaza, termasuk 1.200 anak-anak, selain itu, “Serangan Israel telah menyebabkan tewasnya 136 tenaga medis dan merusak 25 ambulans,” kata al-Qudra.

“Enam belas pembantaian telah tercatat dalam beberapa jam terakhir, menelan 196 korban, sehingga total jumlah pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan mencapai 997,” katanya.

Ia juga menyoroti bahwa pasukan Israel telah menargetkan lebih dari 102 fasilitas perawatan kesehatan di Gaza sejak tanggal 7 Oktober, meskipun menurut aturan perang, fasilitas semacam itu seharusnya terlindungi dari serangan.

“Sebanyak 16 rumah sakit dan 32 pusat perawatan primer terpaksa ditutup akibat serangan Israel dan kekurangan pasokan bahan bakar,” ujarnya.

Sumber: Gelora


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya