NASIONAL
NASIONAL

Buntut UAS Dicekal, Massa Akan Kepung Kedubes Singapura, Desak Sang Dubes Angkat Kaki dari Indonesia

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Massa yang mengatasnamakan kelompok Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai) akan melakukan demo besar di depan Kedutaan Besar Singapura, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Jumat (20/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM Expired Bank Aceh Syariah

Aksi yang merupakan buntut dilarangnya Ustaz Abdul Somad (UAS) masuk Singapura itu rencananya akan dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB atau selepas Salat Jumat.

ADVERTISEMENTS
Selamat Milah BPKH ke 7 Tahun

Sebelumnya, Poster mengatasnamakan ormas Perisai viral di media sosial.

ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

Dalam tuntutannya, Perisai mengancam mengusir Dubes Singapura karena telah melecehkan UAS.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Dalam seruan dari ormas tersebut, pihak Perisai memprotes keras Pemerintah Singapura karena UAS ditolak masuk negaranya dengan alasan Not to Land.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

“UNDANGAN AKSI. SINGAPURA Sudah Melecehkan Ulama Kami Ustadz Abdul Somad,” demikian tulis isi poster itu.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Ormas itu juga mengancam akan mengusir Duta Besar Singapura jika dalam 2×24 jam pemerintah negara itu tak meminta maaf ke rakyat Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

“Usir Dubes Singapura Bila 2×24 Jam Tidak Minta Maaf ke Rakyat Indonesia!!!,” tambah tulisan poster itu.

Adapun rencana aksi ormas Perisai menuntut permintaan maaf dari Singapura atas perlakuan mereka ke UAS tersebut akan digelar di kantor Dubes Singapura di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Sejumlah petugas kepolisian berjaga di depan gedung Kedutaan Besar Singapura.

Sejumlah petugas kepolisian berjaga di depan gedung Kedutaan Besar Singapura. (Warta Kota/Ramadan LQ)

Berita Lainnya:
Sosok Ibu Ikut Ditikam Anak Kandungnya di Lebak Bulus, Tetangga: Mereka Orang Baik

Singapura dianggap langgar resolusi PBB

Sebelumnya, Pengurus Pusat Syarikat Islam menanggapi sikap resmi pemerintah Singapura yang disampaikan oleh Ministry of Home Affair tentang alasan Singapura melakukan penolakan kepada Ustad Abdul Somad (UAS).

Syarikat Islam menganggap, alasan itu sangat menggambarkan sikap Islamophobia negara Singapura.

Alasan yang disampaikan seperti soal sikap UAS tentang Palestina sangat bertentangan dengan sikap bangsa Indonesia yang sejak dulu telah memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Sebagai perwujudannya Indonesia menolak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Pernyataan UAS tentang penggunaan bom bunuh diri misalnya adalah karena hal itu menjadi suatu cara yang diperbolehkan dalam situasi perang.

Apalagi dunia Internasional tahu bahwa bangsa Palestina mengalami embargo dan mengalami penindasan militer dari Israel dan banyak negara mendukungnya.

Termasuk Singapura yang masih tetap menjalin hubungan dengan Israel.

Demikian disampaikan DR. Ferry Juliantono Ketua Desk Anti Islamphobia Pengurus Pusat Syarikat Islam (PP SI) dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (18/5/2022).

Selain itu, lanjut Ferry, UAS adalah ulama yang di Indonesia dakwahnya banyak diminati oleh umat Islam dan masyarakat luas.

Seluruh instansi dan media di Indonesia menampilkan UAS sebagai salah satu penceramah yang dihormati. Isi ceramahnya adalah sesuatu yang bisa di pertanggung jawabkan secara keilmuan khususnya dari kitab suci Al Quran dan hadits.

Berita Lainnya:
Suswono Bertemu Habib Rizieq Shihab di Makkah, Mardani Ali Sera Bersyukur

Masyarakat Indonesia yang mendengarkan dan mempelajari materi dakwah UAS sangat terbantu pemahaman keagamaannya dan tidak menjadi masyarakat yang dikhawatirkan Singapura.

Sebagai mayoritas disebuah negara, umat Islam Indonesia sudah terbukti bisa menjaga harmoni Dan melindungi yang minoritas,” ujar Ferry yang juga Sekretaris Jenderal PP SI melalui pesan tertulisnya, Rabu (18/5/2022)

Ferry pun mendesak pemerintah Singapura untuk meminta maaf kepada Pemerintah Indonesia soal UAS.

Pemerintah, kata dia, juga harus memanggil Dubes Indonesia untuk memberi penjelasan.

“Kepolisian dalam Hal ini untuk mengevaluasi kembali kebijakan tentang radikalisme, terorisme yang kurang relevan dan seringkali dijadikan sebagai referensi didalam negeri maupun pihak luar neger,” kata Ferry

“Pemerintah Indonesia dan bangsa Indonesia harus ambil langkah aktif mendukung resolusi PBB tentang Anti Islam phobia agar persatuan bangsa dan kerukunan hidup umat beragama khususnya di Indonesia tercipta dengan lebih baik,” tegas Ferry.

Oleh karena itu, menurutnya, sikap pemerintah Singapura harus disikapi dengan tegas oleh Indonesia baik pemerintah maupun umat Islam bahwa sikap Singapura ini telah menyinggung umat Islam Indonesia yang sangat menghormati ulama dan mengganggu kewibawaan bangsa Indonesia dalam hubungan Internasional.

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya