NASIONAL
NASIONAL

Istrinya Diusir Saat Jadi Narsum, Bupati Trenggalek Angkat Bicara

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  — Novita Hardini, istri Bupati Trenggalek, merasa “diusir” saat diundang menjadi pamateri dalam sebuah acara di Kabupaten Magetan. Saat itu Novita diundang menjadi narasumber di SMA Negri 1 Kabupaten Magetan pada Selasa (21/11). 

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Anehnya, Novita justru merasa diusir dari acara tersebut. Mengetahui kejadian tersebut Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin angkat bicara terkait insiden yang menimpa istrinya. 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Menurut Arifin, insiden tersebut adalah halangan kecil yang tidak seharusnya menyurutkan semangat Novita yang selama ini sudah memperjuangkan pemberdayaan perempuan. 

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Saya memberikan penguatan dan support (dukungan) kepada Bunda Novita agar tidak kapok dalam memperjuangkan UMKM perempuan, meskipun tantangannya tidak mudah, terlebih di momen tahun Politik,” terang Bupati Arifin saat dihubungi awak media lewat handphone.  

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Novita sendiri memang mendapatkan amanah sebagai Movement Manager Garda Transfumi (Transformasi Formal Usaha Mikro) Jawa Timur yang diinisiasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia. 

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Dari unggahan Novita Hardini di akun Instagramnya @novitamochamad, Novita menceritakan kronologi hal yang kurang mengenakan dari mulai dirinya datang ke lokasi tersebut atas undangan yang terima. 

Berita Lainnya:
Tiba di Lokasi Debat, Pram-Rano Diteriaki Nyanyian Suporternya: Ini Ibu Kota Bukan Jawa Barat
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Namun bukannya mendapatkan perlakuan baik, Novitasari justru dipaksa harus cepat-cepat meninggalkan lokasi tersebut. 

Karena melihat ada yang tidak beres, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek tersebut hanya bisa memberikan materi selama lima menit. Padahal menurut Novita, masyarakat sangat antusias mengikuti acara pembagian 1.000 NIB (Nomor Induk Berusaha) di Kabupaten Magetan yang diinisiasi oleh Garda Transfumi Jatim tersebut. 

Ia pun menilai ada pihak yang memberikan tekanan kepada timnya bahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat mengisyaratkan tidak menginginkan kedatangannya. 

Berikut ini keterangan dalam unggahan Novita Hardini dalam akun Instagramnya @novitamochamad: Lapor pak. Baru kali ini saya mendapat undangan untuk hadir di dalam kegiatan. 

Begitu datang masyarakat sangat antusias dan bahagia. Sepanjang kegiatan, sudut mata kanan saya melihat ada masalah. 

Sehingga, hari ini adalah pemberian materi paling singkat sepanjang sejarah. Hanya lima menit! Ada kondisi yang menekan team saya, selama saya hadir di tempat acara. 

Berita Lainnya:
Pemimpin Barat mulai ucap selamat atas kemenangan Trump di Pilpres AS

Dengan kata lain saya diusir oleh dinas secara langsung, secepat-cepatnya untuk pergi meninggalkan tempat. Ditambah bonus dapat ancaman. Apakah sekarang jamannya ancam mengancam? Semangat terus @garda.transfumijatim I got ur back!   

Saya hadir sebagai Movement Manager @garda.transfumijatim dengan atribut Garda lengkap. Kami datang untuk memberikan materi tentang legalitas. Maaf ya, akhirnya punya pengalaman, meskipun Ibu Ketua TP PKK, tapi juga ngerasain diusir sama dinas @avinml. 

Postingan ini tidak mengandung unsur apapun. Ini hanya suara saya sebagai Ibu. Ingin sekali rasanya hati bersuara ketika tau bahwa dengan kejadian hari ini, kami diancam untuk meniadakan peran Garda Transfumi Jatim. Biarkan pendamping menjadi GARDA Terdepan dalam mendampingi legalitas usaha pelaku umkm. 

Mereka hebat!! Mereka orang paling tulus! Untuk semua masyarakat Magetan yang tadi hadir, matur nuwun keramahannya. I love you full


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya