Sabtu, 16/11/2024 - 06:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Sindiran Fahri Hamzah, Ngaku Pernah Jadi Korban Politik Aliran Saat Jadi Kader PKS

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Eks anggota DPR RI, Fahri Hamzah turut menyoroti maraknya Politik aliran dan ekstrim kiri kanan dalam politik Indonesia yang mulai dimainkan di Pilpres 2024 mendatang.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Menurut dia, politik aliran dan ekstrim kiri kanan dalam politik Indonesia, harusnya segera diakhiri.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Karena praktik politik ini di lapanganga sangatlah tidak berdasar dan tidak menguntungkan secara nasional, terlebih terhadap masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Politik aliran dan ekstrim kiri kanan dalam politik Indonesia,” kata Fahri kepada pojoksatu.id, Selasa (28/11/2023).

Berita Lainnya:
Sebut Burung Unta dan Kepala Ikan Busuk, Prabowo Sindir Siapa?
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Eks kader PKS ini juga akui dirinya pernah menjadi korban politik aliran dan ekstrim kiri kanan selama dua pemilu terakhir, yaitu sejak dirinya menjadi kader PKS.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Saya adalah korban dari politik aliran dan pembelahan ekstrim pada 2 (dua) pemilu terakhir,” ungkap Fahri.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Dengan merasa pernah jadi korban politik aliran, Fahri pun akhirnya keluar dari zona tersebut, untuk kemudian memilih bergabung ke Prabowo dan mengikuti pemerintah.

“Dan untuk itulah, saya mendukung rekonsiliasi Prabowo-Jokowi pasca Pemilu 2019,” tuturnya.

Berita Lainnya:
Ivan Sugianto Gak Dibotakin Seperti Tersangka Judol, Netizen: Ini Artinya Ada Diskriminasi Penegak Hukum!

Karena itu, ia mengajak para pendukung yang pro dan kontra pemerintah agar sebaiknya menyudahi pertempuran politik aliran.

“Kita harus akhiri pertempuran ekstrim di kiri-kanan,’ tegas Fahri lagi.

Selain itu, kata Fahri, untuk menjadi bangsa yang besar, perlu persatuan untuk membangun negara yang kuat.

Untuk itulah, lanjutnya, rekonsiliasi bangsa diperlukan dan mengakhiri konflik partisan dan politik aliran.

“Kita harus bersatu mendukung Pak Jokowi-Prabowo untuk menyatukan bangsa kita ke depan,” tuturnya. ***


Reaksi & Komentar

إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَىٰ مِن بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ ۙ أُولَٰئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ البقرة [159] Listen
Indeed, those who conceal what We sent down of clear proofs and guidance after We made it clear for the people in the Scripture - those are cursed by Allah and cursed by those who curse, Al-Baqarah ( The Cow ) [159] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi