Jumat, 08/11/2024 - 22:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan 3 Pj Bupati dan Pj Walikota di Provinsi Aceh
NASIONAL
NASIONAL

Tahun Lalu Laporkan Nepotisme Keluarga Jokowi ke KPK RI, Ubedilah Badrun: Puncaknya Karpet Merah untuk Anaknya

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Tahun lalu sosiolog Politik Ubedilah Badrun melaporkan dugaan tindak pidana korupsi yang boleh jadi melibatkan anak-anak Presiden Joko WIdodo. Kendati Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI menerima laporan itu dengan baik, namun hingga kini belum diperoleh informasi lebih lanjut mengenai penanganannya.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Belakangan malah beredar kabar yang mengatakan, kekisruhan di KPK yang berbuntut pemberhentian sementara Ketua KPK Firli Bahuri juga diwarnai antara lain oleh kemarahan Jokowi karena laporan itu tidak dipetieskan, melainkan dibiarkan mengambang.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

 Kini Gibran Rakabuming Raka yang merupakan salah seorang subjek di dalam laporan Ubedilah telah resmi menjadi calon wakil presiden yang berpasangan dengan Prabowo Subianto. Perjalanan Gibran ke kursi cawapres tidak sesulit yang dibayangkan.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Berbagai akrobat politik dan hukum telah dilakukan sebelumnya untuk melanggengkang jalan putra sulung Jokowi itu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Dalam diskusi bertema “Korupsi dan Politik Dinasti Jokowi” yang disiarkan akun YouTube @HersubenoPoint, Kamis (7/12), Badrun tidak dapat menyembunyikan kegeramannya atas praktik nepotisme ini.

Berita Lainnya:
Meski Gemuk, Kabinet Merah Putih Diyakini Tetap Mampu Bergerak Cepat
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Santri Nasional 2024 dari BPPA

“Dalam teori politik ini disebut autocratic legalism jadi praktik otoriter bersembunyi di balik undang-undang,” kata Kaprodi Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu.

Lanjut Ubedilah, praktik dinasti politik bukan hanya antara anak dan orang tua, namun bisa ke istri serta keluarga besarnya.

“Penelitian terakhir dalam politik dinasti ada kesimpulan dynastic democracy bahwa dinasti yang bersembunyi di balik demokrasi dia ikut elektoral tapi sebetulnya yang ikut adalah anaknya, istrinya, keponakannya. Puncaknya ketika sang presiden beri karpet merah kepada anaknya itu puncak satu proses autocratic legalism,” papar Ubedilah.

Itu sebabnya, Ubedilah berharap anak muda atau mahasiswa mampu lebih kritis dan menyuarakan pendapat terkait keadaan bangsa saat ini.

Sementara itu, Ketua BEM UGM, Gielbran Mohammad, menilai pembiaran anak dan mantu Jokowi mengisi jabatan walikota dan ketua umum partai politik merupakan bentuk politik porno.

Berita Lainnya:
PK Dikabulkan, MA Kurangi Hukuman Mardani Maming jadi 10 Tahun Penjara

“Kalau teman-teman tahu saya sebut politik porno Jokowi dan trah politik itu benar-benar tanpa malu. Secara vulgar melakukan segala cara untuk melanggengkan kekuasaan,” ucap Gielbran.

Cara ini, lanjut Gielbran tentu akan merusak tatanan demokrasi yang ada.

“Saya tidak benci Jokowi secara personal, saya benci Jokowi dan trah politik karena secara sistem politik, ideologis, mereka merusak sistem demokrasi,” tegas Gielbran.

Senada dengan Gielbran, Menko Sospol KM ITB Reno Suwono mengatakan, seharusnya generasi muda saat ini dipertontonkan oleh capres dan cawapres hal-hal yang mengedepankan gagasan serta visi-misi.

Bukan sebaliknya, menggunakan berbagai cara untuk mengisi kekosongan jabatan dengan menaruh anggota keluarganya.

“Seharusnya demokrasi diisi oleh ruang-ruang gagasan, visi misi, dan parpol harus berperan. Sangat tidak etis itu soal politik dinasti, kalau anda lihat anaknya dimajukan cawapres, ada yang jadi walikota dan ketum parpol,” tutup Reno.


Reaksi & Komentar

اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ البقرة [15] Listen
[But] Allah mocks them and prolongs them in their transgression [while] they wander blindly. Al-Baqarah ( The Cow ) [15] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi