Minggu, 17/11/2024 - 23:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pelaku Pembun*han Ayah dan Anak: “Saya Tikam Pake Gunting Karena Saya Sakit Hati Tidak Dibukakan Pintu”

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Pria berinisial A alias Black berusia 20 tahun, yang membunuh ayah dan anak pengusaha roti, di depan Pesantren di jalan Poros Daya-Maros, kelurahan Taroada, kecamatan Turikale, kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, lantaran merasa sakit hati tidak dibukakan pintu dan ditendang oleh korban terlebih dulu. 

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Pelaku menikam kedua korban menggunakan gunting. “Sakit hati ya, tapi tetap kita penyidik masih perdalam,” ujar AKBP Awaluddin, Kapolres Maros, Minggu (10/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

 A (20) alias Black ditangkap tim gabungan Jatanras Polres Maros dan Resmob Polda Sulsel, di sekitar wilayah kabupaten Maros. 

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Usai melakukan penyelidikan dan olah TKP selama empat hari. Kapolres maros menjelaskan, polisi tengah mengumpulkan bukti dan memeriksa sejumlah saksi. Pelaku pembunuhan sadis inipun ditahan di Mapolres Maros. 

Berita Lainnya:
Ribuan Santri Geruduk Polda DIY Desak Pelaku Penusukan Santri Ponpes Krapyak Dihukum Seadil-adilnya
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Penyidik memperkuat alat bukti menjerat pelaku ini,” jelasnya. 

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Sementara itu dihadapan polisi, pelaku menceritakan kronologis pembunuhan Makmur (ayah) 53 tahun dan Abdillah (anak) 27 tahun, pada Rabu (6/12) dini hari lalu. Pelaku mengaku emosi saat tidak dibukakan pintu. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Pelaku sempat mengetuk dan menendang pintu Ruko (rumah toko) tersebut, kemudian korban Abdillah membuka pintu hingga terjadi perkelahian. “Saya ketuk-ketuk tapi tidak dibuka, saya tendang baru dibuka. Anaknya dulu, dia turun buka pintu saya dorong dia baru lari naik. Dia tendang saya dan berkelahi,” ungkap pelaku. 

Pelaku kemudian mengambil gunting kemudian menikam korban di lantai dua, kegaduhan tersebut membuat korban Makmur terbangun dan mengambil tongkat hingga memukul pelaku. 

“Saya tikam pake gunting, Berkelahi dulu saya, saya dapat gunting, Bapaknya bangun, dia ambil tongkat itu, dia pukuli saya, saya ambil (tongkat) baru saya pukul juga, berkelahi, dia jatuh baru saya ambil gunting,” tandasnya. 

Berita Lainnya:
Israel Bombardir Negeri Baru Lagi, Negara Arab Ini Marah Besar

Usai menikam kedua korban, pelaku masuk ke dalam kamar istri korban yang tengah terbaring sakit. Pelaku mengaku mengambil barang berupa HP dan kunci Mobil.

 “Masuk kamarnya ada istrinya disitu saya ambil HP sama kunci mobil. Saya kumpulkan saja dekat itu korban. Saya sudah emosi tidak sadar berapa kali (tikaman),” tambahnya. 

Sebelumnya diberitakan pembunuhan sadis pengusaha roti bapak dan anak di depan pesantren Darul Istiqamah Maccopa, kabupaten Maros, Sulsel. 

Peristiwanya sempat disaksikan anak perempuan  korban UH(22) melalui celah celah pintu. Pelakunya tidak dikenali (OTK) dan kabur setelah membantai Ayah dan saudara laki-laki UH


Reaksi & Komentar

وَإِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَبَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلَا تَعْضُلُوهُنَّ أَن يَنكِحْنَ أَزْوَاجَهُنَّ إِذَا تَرَاضَوْا بَيْنَهُم بِالْمَعْرُوفِ ۗ ذَٰلِكَ يُوعَظُ بِهِ مَن كَانَ مِنكُمْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۗ ذَٰلِكُمْ أَزْكَىٰ لَكُمْ وَأَطْهَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ البقرة [232] Listen
And when you divorce women and they have fulfilled their term, do not prevent them from remarrying their [former] husbands if they agree among themselves on an acceptable basis. That is instructed to whoever of you believes in Allah and the Last Day. That is better for you and purer, and Allah knows and you know not. Al-Baqarah ( The Cow ) [232] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi