Jumat, 15/11/2024 - 04:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Diduga Tidak Bayar Usai Open BO, Pria di Cikarang Tewas Dikeroyok Massa

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Seorang pria berinisial R (28) ditemukan tewas usai dikeroyok massa, insiden ini diduga ditengarai karena korban enggan membayar jasa prostitusi online. Diketahui peristiwa ini terjadi di Kampung Penjalinan, Desa Pasirsari, Kecamatan Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (19/12/23) dini hari.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Seorang rekan korban yaitu Apip (28) mengatakan, peristiwa ini bermula saat R meminta untuk diantarkan ke rumah kos wanita yang sudah berjanjian dengan korban untuk memakai jasa prostitusi online.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Sedangkan lokasi pengantaran itu berada di kampung Pulo Kapuk RT 002 RW 005, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cikarang Utara.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Setibanya dilokasi, R langsung masuk kedalam gang rumah kos wanita yang ia hubungi melalui aplikasi pesan WhatsApp.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Adapun, ketika itu Apip hanya menunggu di depan gang.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Minta anter dia langsung bilang seperti itu, ya anter Open (Booking Open) BO,” ucap Apip kepada wartawan yang diterima Poskota.co.id, Jum’at (22/12/23).

Berita Lainnya:
Oknum Pejabat di Papua Pegunungan Aniaya Dokter Pakai Balok: Korban Patah Tulang Pipi dan Hidung
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Tak lama kemudian, tiba tiba ada teriakan maling, rupanya R saat itu sedang dikejar oleh sejumlah orang.

Panik dengan kondisi tersebut, Apip dan korban langsung melarikan diri dengan menggunakan sepeda motornya.

Aksi melarikan diri ini rupanya berhasil dikejar warga, alhasil korban diseret dan dikeroyok massa.

“Pas posisi Open Bo saya posisi dipinggir jalan, almarhum ke lorong kontrakan dan beliau masuk gak lama itu ada cekcok dan diteriaki maling dan saya sama dia langsung kabur bawa motor ke arah kampung penjalin, dan posisi di kampung penjalin kita ke gep (ketangkep) dia dipukulin ya dibawa sambil dipukulin saya lari,” ungkapnya.

Namun, Apip saat itu dapat melarikan diri dan berhasil menghindari amukan massa.

Sementara R, ia lihat saat itu dalam kondisi tangan terikat.

Berita Lainnya:
Raffi Ahmad Buka-bukaan Soal Gaji Bersihnya dan Penampakan Kantor Utusan Khusus Presiden

“Katanya kita jamret hp, itu gak ada,  gak barang bukti gak ada, dari awal pun dia (korban) bilang emang minta diantar untuk Open Bo,” jelasnya.

Sementara, kakak korban yaitu Syukur (37) menyebut, saat itu keluarga mendapatkan kabar jika korban merupakan pelaku jambret.

Lebih lanjut kata ia, dari rekaman CCTV rupanya tidak sesuai dengan aksi pengejaran oleh sejumlah orang.

Kemudian ketika dilokasi korban yang ditangkap warga tidak ditemukan barang bukti, adapun hanya barang milik korban seperti handphone dan sepeda motor.

“Kalau kejadian sebenarnya saya memang gak tau, tapi informasi dilapangan katanya dia ngejambret hp, tapi ada videonya itu kalau karena Open Bo,” terangnya.

Terpisah, Kapolsek Cikarang, Kompol Samsono mengatakan, saat ini kasus tersebut kini dilimpahkan ke Polres Metro Bekasi.

“Polres (Metro Bekasi) yang tangani,” tandas Samsono saat dikonfirmasi. 


Reaksi & Komentar

وَقَالَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوا مِنَّا ۗ كَذَٰلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ ۖ وَمَا هُم بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ البقرة [167] Listen
Those who followed will say, "If only we had another turn [at worldly life] so we could disassociate ourselves from them as they have disassociated themselves from us." Thus will Allah show them their deeds as regrets upon them. And they are never to emerge from the Fire. Al-Baqarah ( The Cow ) [167] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi