BANDA ACEH -Peristiwa penembakan terhadap seorang relawan Prabowo-Gibran yang juga tokoh di Sampang Madura belum tentu dilatarbelakangi motif Politik.
Tapi, menurut pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, jika memang bermotifkan politik, maka betapa mengerikannya bahwa setiap kali penyelenggaraan kontestasi demokrasi berturut-turut ada pihak yang by design menciptakan keonaran dengan target mencabut nyawa orang.
Reza mengatakan, dengan bobot keseriusan macam itu, tepat kiranya jika dibentuk tim investigasi gabungan. Tujuannya, supaya peristiwa pidana dimaksud bisa diungkap secara tuntas, menyeluruh, objektif, dan transparan.
Menurut pakar psikologi tersebut, pengungkapan harus menyeluruh, mengingat kejahatan bermotif politik pada masa pilpres tampaknya tidak dilakukan secara individual, melainkan terorganisasi. Berarti ada lebih dari satu pihak, meliputi eksekutor, perencana, pembiaya, dan seterusnya.
“Peristiwa ini potensial menambah beban Prabowo. Tahun 2019 sekian banyak orang jatuh korban dalam demo di Bawaslu. Mereka, senapas dengan Prabowo, menentang hasil pilpres yang dinilai penuh kecurangan. Tapi antiklimaks, saat itu Prabowo tidak menunjukan keberpihakan atau pembelaannya terhadap para korban,” kata Reza kepada Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (26/12).
Itu pula yang Anies ingatkan pada Debat capres beberapa waktu lalu. Di mana keluarga salah satu korban bahkan sampai menemui Anies.
“Akankah kali ini Prabowo memperlihatkan empati, bahkan menyediakan bantuan hukum, kepada korban?” ujarnya.
Semestinya demikian. Tentu bukan sebatas bentuk kepedulian pribadi. Sebagai capres, atensi Prabowo juga harus berada pada level publik.
“Yaitu, agar kepolisian bekerja tuntas sehingga tidak ada lagi kesan bahwa otoritas penegakan hukum abai terhadap tindak pidana terutama pembunuhan di masa seputar pilpres,” demikian Reza.
Sebelumnya, aksi penembakan oleh orang tak dikenal (OTK) dialami tokoh masyarakat Kecamatan Banyuates, Sampang, Madura, Muarah (49). Pria yang diketahui merupakan relawan pendukung Prabowo-Gibran ini 2 kali ditembak yang mengenai sekitar perutnya hingga mengalami luka serius dan harus dirujuk ke RSU dr Soetomo Surabaya.
Kasus tersebut langsung mendapatkan perhatian khusus dari Tim Kampanye Nasional (TKN) pendukung Prabowo-Gibran, saat menjenguk korban di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Senin (25/12).
“Sekarang masih dalam perawatan ya, mohon doanya agar Bapak Muarah lekas pulih,” ujar Tim Penasihat Prabowo-Gibran, Letjen (Purn) TNI Purn Sjafrie Sjamsoeddin, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (25/12).
“Kami juga sangat kaget atas peristiwa ini, bahwa sekarang dalam pesta demokrasi yang aman, damai, riang gembira, ternyata ada kejadian seperti ini. Kami sangat kaget,” ungkapnya.
Sjafrie berharap, kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Apalagi sampai menimpa masyarakat, relawan-relawan. Selanjutnya, kasus penembakan ini diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
Kasus penembakan terhadap tokoh masyarakat itu saat ini sudah dalam penyelidikan Polres Sampang. Polisi telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan sejumlah barang bukti dan keterangan saksi beberapa saat setelah kejadian.