NASIONAL
NASIONAL

Moeldoko Adukan Majalah Tempo Edisi “Beking Mobil Listrik Wuling”, Disebut Menjurus ke Brutal Tendensius

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengadukan Majalah Tempo ke Dewan Pers pada Rabu (27/12/2023).Moeldoko melaporkan Majalah Tempo edisi daring yang terbit tanggal 24 Desember dan Majalah Tempo edisi cetak 25-31 Desember dengan sampul berjudul “Beking Mobil Listrik Wuling”. 

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Tidak hanya itu, sampul majalah tersebut juga memuat ilustrasi wajah Moeldoko yang memegang pengisi daya mobil listrik.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Majalah Tempo edisi itu menyebut Moeldoko diduga mengintervensi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengakomodir alat pengisi baterai mobil listrik yang tidak sesuai standar.

Berita Lainnya:
Yandri Tak Ingin Ada Pejabat Kemendes Petantang-petenteng
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Saya sungguh tidak terima dengan arogansi jurnalistik dan menurut saya tempo tidak independen,” kata Moeldoko.  

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Menurut dia, cara berpikir Majalah Tempo keliru. Pasalnya, dirinya sebagai Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) justru memperjuangkan hak pengguna kendaraan mobil listrik khususnya merek Wuling agar dapat menggunakan kendaraan listrik beserta onderdilnya dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Dia mengatakan pengajuan SNI untuk pengisi daya tipe GBT merupakan hal yang biasa dan tidak dimaksudkan untuk serta-merta mengganti pengisi daya tipe CCS yang saat ini lebih banyak digunakan.

Berita Lainnya:
Ikut Komando Bahlil Menangkan RK, Golkar Jakarta Ajak Emak-emak Pecahkan Rekor MURI
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Oleh karena itu, dia menyayangkan kesimpulan investigasi majalah tersebut yang tendensius menyudutkan dirinya melakukan cawe-cawe dalam salah satu program strategis nasional, yakni pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“Di dalam opininya mereka, menurut saya sebuah bentuk arogansi jurnalistik bahkan menjurus kepada brutal tendensius dan kehilangan independensinya,” pungkasnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya