Kamis, 14/11/2024 - 14:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pakar Politik: Kekecewaan Jokowi soal Debat Ketiga untuk Tutupi Ketidakmampuannya Arahkan Menhan

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  Pakar Politik Ikrar Nusa Bhakti memandang kekecewaan Presiden Joko WIdodo terhadap Debat ketiga Pilpres 2024 untuk menutupi ketidakmampuannya mengarahkan Menteri Pertahanan yang juga calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto.Arahan yang dimaksud Ikrar yakni terkait dengan kebijakan pertahanan apa yang harus dilaksanakan.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Hal tersebut disampaikannya dalam diskusi TPN Ganjar-Mahfud dengan topik Menakar Pembaruan Alutsista dan Hubungan Internasional: Geopolitik Terkini dan Daulat Industri Pertahanan Dalam Negeri di Media Center TPN Ganjar-Mahfud Menteng Jakarta Pusat pada Selasa (9/1/2024).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Pernyataan kekecewaan presiden itu ya, itu hanya untuk menutupi bahwa dia sendiri sebagai presiden tidak mampu mengarahkan kepada Menhan mengenai kebijakan-kebijakan pertahanan apa yang harus dilaksanakan,” kata Ikrar.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Selain itu, ia pun mengutip poling yang menyatakan rakyat kecewa dengan performa Prabowo karena dianggap tidak menguasai soal pertahanan.

Berita Lainnya:
Mendagri Diminta Tertibkan Pj Kepala Daerah yang Cawe-cawe di Pilkada 2024
ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Ia pun meragukan kemampuan Prabowo untuk memahami kebutuhan personel TNI baik di matta darat, laut, maupun udara.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Selain itu menurutnya, apa yang disampaikan oleh calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan yang menyinggung soal penguasaan lahan Prabowo dan kesejahteraan personel TNI sama dengan apa yang disampaikan oleh Jokowi saat debat Pilpres pada Pilpres 2019.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Dulu waktu zaman SBY itu kok bisa kenaikan gajinya bisa sampai sekian persen dan berapa kali terjadi. Sekarang kok enggak? Sebetulnya pertanyaan-pertanyaan ini sah, kenapa?” kata dia.

“Karena dulu ada itu orang-orang jenderal itu yang mengatakan ke saya ‘Mas Ikrar, prajurit itu kalau habis jaga di rumahnya perwira tinggi TNI dan kemudian dia pulang ke rumah, itu benar-benar seperti bumi dengan langit. Dia melihat misalnya beberapa rumah perwira TNI itu sudah benar-benar seperti istana, pas dia pulang kayak gubuk”,” sambung dia.

Berita Lainnya:
Mutia Pratiwi: dari Narapidana Dikenal Baik hingga Ditemukan Tewas Dalam Tas

Ia pun meminta para elit yang memiliki jabatan-jabatan penting di negara untuk membuka mata perihal apa yang dirasakan rakyat kecil.

Menyinggung gerakan Ratu Adil, Ikrar memandang gerakan tersebut bukanlah untuk mencari sosok pemimpin yang bisa menjadi Ratu Adil.

“Tapi bagaimana yang namanya penguasa itu punya hati nurani nggak melihat ketidakseimbangan atau kemiskinan yang masih terus terjadi dari era sebelum kemerdekaan sampai detik ini. Jadi itulah keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia itu apakah kemudian Presiden Jokowi itu menyadarinya, dan juga kemudian apakah Prabowo itu juga menyadarinya?” tanya dia.

“Sehingga kemudian yang namanya prajurit itu kesejahteraannya yang terkait dengan perut terjamin, yang terkait dengan sandang itu juga terjamin, dan yang juga terkait dengan papan itu juga terjamin,” sambung dia.


Reaksi & Komentar

زُيِّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَيَسْخَرُونَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا ۘ وَالَّذِينَ اتَّقَوْا فَوْقَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَن يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ البقرة [212] Listen
Beautified for those who disbelieve is the life of this world, and they ridicule those who believe. But those who fear Allah are above them on the Day of Resurrection. And Allah gives provision to whom He wills without account. Al-Baqarah ( The Cow ) [212] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi