NASIONAL
NASIONAL

JK: Pemimpin dari Proses Curang Hasilkan Pemimpin yang Begitu Juga…

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Wakil presiden (wapres) ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) berpandangan, jika seorang pemimpin dihasilkan dari proses curang, maka akan menghasilkan pemimpin yang juga curang.Hal itu disampaikan JK menjawab alasan dirinya harus mengambil keputusan untuk memihak pada salah satu kontestan pemilihan presiden (pilpres) 2024.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM Expired Bank Aceh Syariah

Diketahui, JK mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

ADVERTISEMENTS
Selamat Milah BPKH ke 7 Tahun

Keputusan untuk mendukung salah satu kontentan dilakukan JK untuk memastikan proses Pilpres 2024 berjalan secara demokratis tanpa ada kekuatan yang berlebihan pada salah satu pasangan calon.

ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

“Karena kalau pemimpin dihasilkan daripada proses yang jelek, proses pemaksaan, proses intimidasi, proses curang nanti menghasilkan pemimpin yang begitu juga jadinya,” kata JK dalam acara Gaspol! Kompas.com, Rabu (24/1/2024).

Berita Lainnya:
Pilkada Dipilih DPRD: Pertarungan Ketum Parpol Lawan Rakyat
ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Menurut JK, keputusan dirinya untuk mendukung pasangan nomor urut 1, dilakukan setelah melihat dinamika Politik yang tidak lagi netral.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Terlebih, penguasaha sampai Kepala Negara juga sudah terlihat memihak kepada kontestan tertentu dalam pilpres 2024 ini.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Sebenarnya saya mau ingin netral, ini melihat, ingin bersahabat semua. Tapi setelah saya lihat perilaku teman-teman, baik penguasa termasuk presiden yang tentu memihak,” kata Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

Menurut JK, keputusannya mendukung salah satu kontestan di Pilpres 2024 dilakukan lantaran adanya persaingan yang tidak sehat.

Berita Lainnya:
Gerindra Akui Belum Siapkan Posisi jika Jokowi Gabung Usai Dipecat PDIP

Hal ini dilihat dari banyaknya tekanan dan ancaman terhadap beberapa pihak dalam proses dinamika Pilpres 2024 ini yang mengancam proses demokrasi.

Oleh sebab itu, mantan Ketua Umum Partai Golkar ini harus turun gunung memberikan dukungan kepada pihak yang lebih lemah.

“Jadi saya ambil putusan saya harus berpihak pada yang lemah. Tapi menurut saya itu (Anies-Muhaimin) pimpinan yang baik,” kata JK.

“Kalau tidak, (memberi dukungan) bahaya negeri ini, kalau kita tidak berada pada posisi untuk menjaga demokrasi, menjaga sistem yang baik ini dijalankan,” imbuhnya.

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya