Jumat, 15/11/2024 - 10:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Tak Punya Kapasitas Kritik Pertahanan, TKN sebut Anies Jago Pidato

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto masih kerap mengungkit nilai 11 dari 100 yang diberikan Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan. Padahal Debat ketiga, saat Anies menyampaikan hal itu sudah berlalu cukup lama.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengatakan, sikap Prabowo ini bukan semata karena masih sakit hati kepada Anies. Melainkan Anies tidak layak memberikan penilaian seperti itu.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Bukan masalah dalam nggak dalam (lukanya). Menurut saya karena memang tidak ada kapasitas orang yang berhak kasih nilai tapi kasih nilai,” kata Nusron kepada wartawan, Rabu (31/1).

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024
Berita Lainnya:
Dugaan Keterlibatan Orang Dalam Atas Kaburnya 7 Napi Rutan Salemba Diusut Aparat

 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

 

Nusron menjelaskan, Anies tidak punya kapasitas tentang pertahanan negara. Oleh karena itu, penilaian tersebut tidak lagi objektif.

 

“Orang guru bahasa Indonesia menilai tentang pelajaran kimia atau fisika ya nggak paham tentang apa yang dinilai. Sama halnya bukan wartawan, bukan ahli jurnalistik suruh menilai kualitas tulisan ya nggak paham juga,” kata Nusron.

 

“Kalau ada lomba pidato pak Anies suruh jadi juri, suruh menilai mungkin dia pas kasih nilai karena dia ahli pidato. Tapi kalau suruh menilai kinerja orang pertahanan suruh kasih nilai dia kapasitasnya apa kasih nilai begitu?” imbuhnya.

 

 

Atas dasar itu, TKN menilai Anies seharusnya tidak melakukan cara itu. Sebab, memberikan penilaian harus sesuai dengan kapasitasnya.

Berita Lainnya:
Polisi Paksa Guru Hononer Supriyani Akui Adanya Penganiayaan ke Siswanya, Saksi Berani Jujur di Persidangan soal Ulah Penyidik

 

“Jangan-jangan itu baris berbaris tentara saja sama konsep pegang senjata aja belom pernah (tahu) apalagi tahu senjata yang baik mana, yang tidak mana, karena memang bukan bidangnya,” ungkapnya. 

 

Lebih lanjut, Nusron meminta rakyat berhati-hati memilih pemimpin.  “Penilaiannya sembarangan ya artinya. Kalau jadi pemimpin ini berbahaya. Jangan-jangan dia menilai orang, menilai petani ya kan, produktivitas petani karena dia nggak tahu asal kasih nilai ke petani. Nah nanti petaninya tidak suka kan repot. Kasih penilaian bukan suka tidak suka,” pungkas Nusron.


Reaksi & Komentar

وَلَا تَقُولُوا لِمَن يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَٰكِن لَّا تَشْعُرُونَ البقرة [154] Listen
And do not say about those who are killed in the way of Allah, "They are dead." Rather, they are alive, but you perceive [it] not. Al-Baqarah ( The Cow ) [154] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi