BANDA ACEH – Universitas Pertahanan (Unhan) Republik Indonesia kini bukan hanya menjadi perguruan tinggi pilihan untuk calon mahasiswa, melaikan satu tujuan yang paling dincar oleh mereka yang hendak melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi.Bagaimana tidak, Unhan dengan penawaran beasiswa penuhnya dan jaminan lulus dengan pangkat Letnan dua, juga memberikan berbagai fasilitas penunjang tambahan sepanjang perkuliahan.
Mulai dari uang saku, asrama, baju seragam, alat tulis, serta perlengkapan kuliah seperti laptop.
Bahkan setelah lulus, mahasiswa Unhan akan mendapatkan kesempatan menempuh pendidikan profesi untuk yang mengambil kedokteran, serta lanjut ke jenjang S2 untuk jurusan lainnya.
Unhan bahkan mempersiapkan mahasiswanya pandai berbahasa Inggris agar nantinya bisa disalurkan ke untuk belajar ke luar negeri melalui skema LPDP.
Kesempatan dan masa depan yang cerah itu membuat siapapun ingin diterima masuk ke Unhan yang saat ini dikelola oleh Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan RI.
Menurut Rektor Unhan, Mayor Jenderal TNI Jonni Mahroza, tiap tahunnya Unhan menerima formulir pendaftaran mahasiswa sebanyak 40.000 orang.
Namun, hanya 300 calon mahasiswa terbaik yang disaring Unhan untuk bisa mendapatkan beasiswa belajar di universitas tersebut. 75 di antaranya, disediakan untuk Fakultas Kedokteran.
Tak ayal, proses seleksi yang diterapkan Unhan untuk menyaring mahasiswanya tidaklah mudah.
Bahkan, Unhan digadang-gadang menerapkan sistem seleksi bak Harvard University dengan standar Akademi Militer (Akmil).
“Memang Unhan ini berkembang sangat pesat sejak kepemimpinan Pak Menhan (Menteri Pertahanan) Prabowo Subianto. Beliau mendirikan program S1 dengan standar seleksinya seperti Harvard University,” kata Jonni dalam wawancara ekslusif bersama Warta Kota di Unhan, Kamis (1/2/2024).
“Jadi itu kami menerapkan yang tidak diterapkan di Indonesia, dengan standar Intelligence Quotients (IQ) 120 minimum,” lanjutnya.
Jika kurang dari batas minimum tersebut, maka dipastikan pendaftar akan gugur pada tahapan pertama.