BANDA ACEH -DPP Partai Demokrat merespons momen Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko berjabat tangan dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Negara, Jakarta.
Momen itu terjadi saat Moeldoko dan AHY menghadiri sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2).
Menurut Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, perjumpaan Moeldoko dan AHY merupakan konsekuensi logis sebagai sesama pembantu Presiden Joko WIdodo (Jokowi) di Kabinet Indonesia Maju.
“Bertemunya Mas Ketum AHY selaku Menteri ATR/BPN dengan KSP Moeldoko pada sidang kabinet tentu saja menjadi konsekuensi logis,” kata Kamhar dalam keterangannya, Senin (26/2).
Kamhar menilai, momen salaman Moeldoko dan AHY menunjukkan sebagai pribadi yang profesional dan bisa menempatkan diri.
Namun, Kamhar belum mengetahui apakah Moeldoko menyampaikan permohonan maaf saat bersalaman dengan AHY.
Meskipun, Kamhar menyebut bahwa ketua umumnya tidak akan melupakan masa lalu Moeldoko yang pernah berupaya merebut kepemimpinan Partai Demokrat yang sah.
“Kalau meminta maaf, tentu saja akan dimaafkan sebagaimana pernah disampaikan oleh Mas Ketum AHY atas perilaku KSP Moeldoko dan kaki tangannya ‘forgive but not forgotten’,” pungkas Kamhar.