BANDA ACEH – Memang hidayah milik Allah dan akan diberikan pada siapa saja yang Allah kehendaki, tanpa mengenal ras, pangkat kedudukan atau jabatan. Seperti halnya yang dialami oleh Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri.Jenderal bintang tiga itu belum lama ini menjadi mualaf setelah bersyahadat, hingga akhirnya resmi memeluk Islam sebagai agamanya.
Lantas apa yang membuat Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri masuk Islam?
Dikutip dari tayangan YouTube DUNIA MUALLAF II, Mathius D Fakhiri lahir pada 6 Januari 1968.
Ia adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 18 Februari 2021 mengemban amanah sebagai Kepala Kepolisian Daerah atau Kapolda Papua.
Irjen Mathius D Fakhiri rupanya adalah lulusan terbaik Akpol tahun 1990. Ia berpengalaman dalam bidang Brimob. Selain itu ia merupakan putra daerah Papua Selatan.
Sepanjang karirnya Mathius juga pernah menjabat sebagai Kapolres Jayapura. Ia memiliki istri yang bernama Rafatul Eva Mulkia. Pasangan suami istri ini dikaruniai 4 orang anak.
Pendidikan formal Irjen Mathius dimulai dari SD Yayasan Pendidikan Kristen Merauke yang berhasil diselesaikannya pada tahun 1981.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar ia melanjutkan ke SMP YPPK Santo di Wamena dan lulus pada tahun 1984.
Kemudian pendidikan menengah atas dijalani di SMA Negeri 2 Jayapura dan ia berhasil lulus pada tahun 1987.
Keseriusan Irjen Mathius dalam bidang kepolisian terlihat ketika ia mendaftar masuk akademi kepolisian dan lulus pada tahun 1990 dengan pangkat Inspektur Polisi Dua.
Perjalanan karirnya dimulai dengan tugas pertama di Polres Palangkaraya Polda Kalimantan Selatan.
Ia memiliki segudang pengalaman lapangan, di antaranya mencakup partisipasinya dalam operasi militer seperti operasi Seroja di Timor Timur.
Serta penanganan pemberontakan di Papua dan Operasi Damai Kartenz.
Alasan Masuk Islam
Sebelum menjadi mualaf, Kapolda Papua tersebut merupakan seorang penganut agama Hindu.
Dalam konferensi pers beberapa waktu lalu, Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri menceritakan perjalanan spiritual yang akhirnya membawanya memeluk agama Islam.
Menurut dia, proses perjalanan ini tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui pembelajaran dan pemahaman yang mendalam terhadap ajaran agama Islam.