NASIONAL
NASIONAL

Meski Menang Pemilu, Politikus Anti-Islam Geert Wilders Gagal Jadi PM Belanda

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Politikus sayap kanan Belanda, Geert Wilders, pada Rabu (13/3) memastikan tidak akan menjadi perdana menteri. Wilders yang menang besar pada pemilu dikenal anti-Islam.Kegagalan Wilders lantaran dirinya tidak mendapat dukungan dari seluruh spektrum parpol di Belanda.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

“Saya hanya bisa menjadi Perdana Menteri jika koalisi mendukung. Bukan itu masalahnya,” kata Wilders seperti dikutip dari AFP.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Kecintaan untuk negara dan pemilih saya lebih penting dari jabatan pribadi,” sambung Wilders.

Berita Lainnya:
Saling Sentil Cabup Indramayu Nina Agustina dan Lucky Hakim: Bermula dari Video Viral Anak Jenderal
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Pengumuman Wilders disampaikan jelang hasil perundingan parpol di Belanda, demi membentuk pemerintahan baru, disampaikan ke publik.

Pengawas perundingan Kim Putter mengakui bahwa negosiasi berlangsung intens. Akan tetapi pihak-pihak terlibat perundingan sepakat untuk langkah selanjutnya dalam pembentukan pemerintahan.

Wilders mengejutkan Belanda dan Eropa setelah kemenangannya pada pemilu November 2023 lalu. Tetapi kemenangan Wilders tak membuat dirinya otomatis menjadi PM.

Berita Lainnya:
Program Gibran ‘Lapor Mas Wapres’ dibuka, warganet ngeluh centang satu, benarkah cuma gimmick?

Tidak seperti Inggris, Prancis dan AS, sistem Politik Belanda sangat beragam. Itu membuat tidak ada partai yang punya kekuatan sendiri untuk membentuk pemerintahan.

Sepanjang karier politiknya Wilders dikenal luas atas sikap anti-Islam. Wilders pernah menista Nabi Muhammad SAW. Ia juga pernah menyatakan ingin melarang masjid dan peredaran Al-Quran di Belanda.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya