Jumat, 15/11/2024 - 09:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

CAR Tuding BIN Impor 2.500 Mortir dari Serbia, Dipakai untuk Membombardir Desa di Papua

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Lembaga pemantau senjata yang berasal dari London, Conflict Armament Research (CAR) menuding Badan Intelijen Negara (BIN) telah membeli sebanyak 2.500 mortir dari Serbia untuk dijatuhkan di desa-desa di Papua pada 2021 lalu.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (4/6/2022), CAR menyebut ribuan mortir tersebut diproduksi di Krusik. 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Kemudian, kata CAR, mortir-mortir itu dimodifikasi dan dijatuhkan dari udara ketimbang dari tabungnya.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Tak hanya itu, pihak CAR melaporkan bahwa pembelian tersebut tak dilaporkan ke DPR untuk kemudian disetujui anggarannya.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Selain itu, CAR menyebut BIN juga menerima 3 ribu inisiator elektronik dan tiga alat pengatur waktu yang difungsikan untuk membasmi bahan peledak.

Berita Lainnya:
Mahfud MD Sebut Budi Arie Jantung Persoalan Kasus Judi Online, Desak Polisi Periksa
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Dalam laporannya CAR menyebut serangan itu dimulai sejak Oktober 2021, ketika sejumlah helikopter menjatuhkan peledak di delapan desa di Distrik Kiriwok, Pegunungan Bintang, Papua selama beberapa hari.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Menuru seorang saksi mata dan penyidik HAM setempat, tak ada yang terbunuh dalam serangan itu.

Namun, rumah-rumah dan sejumlah gereja hangus terbakar.

“Sangat jelas mortir ini memang senjata yang ditempatkan di area sipil,” ujar Jim Elmslie yang merupakan akademisi Universitas Wallongong dan juga pihak yang menyerahkan laporan CAR ke Kantor Komisaris Tinggi HAM PBB.

Berita Lainnya:
Permohonan Anggaran Natalius Pigai di Kementerian HAM Turun Jadi Rp1,3 Triliun

Jim menyebut bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran kemanusiaan.

Sementara itu, seorang pendeta bernama Yahya Uopmabin mengaku menyaksikan bagaimana serangan tersebut dilancarkan di pegunungan terdekat.

“Mereka menjatuhkannya dari drone. Banyak rumah ibadah dan rumah penduduk terbakar,” kata Pastor Yahya.

Sementara itu, Eneko Pahabol seorang penyidik yang bekerja untuk lembaga HAM dan gereja, mengatakan ada 32 mortir yang dijatuhkan.

“Termasuk 5 yang tidak meledak sebagaimana ada di foto-foto yang tersebar,” kata dia.


Reaksi & Komentar

وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ البقرة [65] Listen
And you had already known about those who transgressed among you concerning the sabbath, and We said to them, "Be apes, despised." Al-Baqarah ( The Cow ) [65] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi