Sabtu, 16/11/2024 - 05:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Pemerintah Diminta Segera Tertipkan Penambangan Emas Ilegal di Aceh

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), M Rizal Falevi Kirani, menyebutkan pertambangan emas ilegal masih marak terjadi di Aceh dan pemerintah harus segera menertibkannya.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Falevi Kirani menyebutkan salah satu lokasi daerah yang menjadi lokasi penambangan emas ilegal yang kerap menimbulkan korban jiwa adalah Geumpang, Kabupaten Pidie.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Begitu maraknya pertambangan emas ilegal di Geumpang dan itu hampir setiap minggu orang mati didalam pertambangan ilegal tersebut,” kata M Rizal Falevi Kirani, Senin (6/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Falevi mengatakan, Pemerintah Aceh melalui Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh harus segera menindaklanjuti hal ini. Sebab, kata dia, Pemerintah Kabupaten Pidie tidak sanggup menanganinya.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA
Berita Lainnya:
Pengurus MES se-Sumatera Gelar Rakoswil di Sumut

“Saya tidak beropini bahwa ada oknum-oknum lain yang ada dibelakang karena saya tidak mau masuk ke ranah itu. Maka melalui ini karena di Geumpang itu sudah hidup cukong-cukong yang bekerjasama dengan cukong-cukongnya Medan. Artinya terjadinya masyarakat kemiskinan juga di lingkaran itu,” jelasnya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Dia menyampaikan, potensi emas di Geumpang hasilnya bisa mencapai lima kilogram setiap hari. “Belum kita cerita bagaimana apabila terjadi erosi, bagaimana dengan RPJM bahwa Aceh Clean, dan itu berada dalam kawasab hutan lindung,” ucap dia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Potensi hasil emas ini, kata Falevi bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pidie sendiri dan Provinsi Aceh secara umum. Sehingga pemerintah harus segera mengambil langkah antisipasi.

Berita Lainnya:
USK Gelar Seminar Internasional Kebencanaan dan Kompetisi U-Dare 2.0

“Disinilah saya pikir dinas-dinas itu bukan hanya tidur-tidur tetapi bagaimana mengimplementasinya. Ada regulasi yang sudah diatur, masak kita takut kepada oknum-oknum,” ucap Ketua Komisi V DPRA ini.

Politikus PNA ini menyebutkan, Pemerintah harus secepatnya membentuk tim terpadu untuk mengawasi ini, kalau tidak ingin hasil bumi Aceh direnggut oleh oknum-oknum yang memang tidak bertanggungjawab.

Menurut Falevi Kirani, tahapan preventif yang harus dilakukan oleh Pemerintah Aceh, bagaimana kerjasama antara Dinas ESDM dan DLHK. Sehingga pemerintah tidak hanya berbicara di RPJM saja tetapi aksinya disisa masa jabatannya harus dilakukan.

“Mereka (para cukong-cukong) tidak memikirkan bagaimana dampak lingkungan disaat banjir bandang nantinya jadi masyarakat yang terkena dampak nantinya,” demikian Falevi. [Adv]


Reaksi & Komentar

وَمَا أَنفَقْتُم مِّن نَّفَقَةٍ أَوْ نَذَرْتُم مِّن نَّذْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُهُ ۗ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ البقرة [270] Listen
And whatever you spend of expenditures or make of vows - indeed, Allah knows of it. And for the wrongdoers there are no helpers. Al-Baqarah ( The Cow ) [270] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi