HARIANACEH.co.id|Banda Aceh – Silaturrahmi merupakan kunci karena hidup tidak bisa berjalan sendiri. Maka kerjasama yang kolaboratif dan sinergis dari semua unsur menjadi penting, dan memiliki implikasi bagi kita, untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks dan tidak ringan.
Hal tersebut disampaikan oleh Penjabat Gubernur Aceh Bustami Hamzah, dalam sambutannya, saat menghadiri Halal bi Halal Idul Fitri 1445 Hijriah, yang diselenggarakan oleh tokoh Aceh lintas sektor yang tergabung dalam organisasi Aceh Meupakat Meuseuraya’, yang digelar di Warkop SMEA Premium Rumoh Aceh, di kawasan Tibang, Rabu (1/5/2024).
“Silaturahmi akan mempererat persaudaraan, meningkatkan kerukunan yang pada akhirnya akan memperkuat persatuan. Baiknya jalinan silaturrahmi tentu menjadi modal yang sangat baik bagi kita untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks dan tidak ringan, dalam setiap napas kehidupan,” ujar Gubernur.
Gubernur menambahkan, Ramadhan yang baru berlalu mengajarkan banyak hal. Segala ibadah yang menyertai, mulai dari sahur, berbuka, kemudian Shalat Tarawih dan Witir, serta sedekah dan membaca Al-Qur’an, merupakan sinergisitas spiritual yang satu dengan lainnya saling melengkapi dan menyempurnakan.
“Saat Idul Fitri, pesan silaturrahmi lebih dalam lagi kita rasakan, kita jalankan dengan saling kunjung mengunjungi, saling memaafkan, saling menguatkan. Itulah esensi dari Halal bi Halal yang kita laksanakan pada hari ini. Bahwa menyambung hubungan yang putus, mewujudkan keharmonisan dari sebuah konflik, dan berbuat baik secara berkelanjutan adalah tindakan terpuji yang harus kita jalani. Sehingga dapat memperkecil perbedaan, dan memperbesar kebersamaan yang kemudian akan melahirkan kekompakan juga keterikatan sebagai pondasi yang kuat dari keharmonisan,” kata Gubernur.
Bustami mengungkapkan, Halal bi Halal setidaknya memberikan 4 arti penting bagi yang melakukannya. Yaitu, mempererat silaturrahmi, membangun kebersamaan, meningkatkan solidaritas, dan menjaga keharmonisan.
Berkaitan dengan kebersamaan, maka dalam sudut pandang Islam, kebersamaan merupakan hajat insaniyah, yaitu sebagai kebutuhan dasar kemanusiaan, bahkan dalam narasi para ulama disimpulkan, bahwa tidak ada kemanusiaan tanpa kebersamaan.
Selain itu, sambung Pj Gubernur, kebersamaan merupakan dharurah harakiah, yakni kebutuhan yang sangat mendesak untuk menjaga kelestarian kedamaian pemeluk agama. Hingga Allah menegaskan dalam Alquran, bahwa tidak akan ada yang mampu membinasakan umat Islam, apabila ia menjaga kebersamaan.
Dalam sambutannya, Gubernur juga sempat mengutip Hadits Rasulullah, yang artinya “Seorang mukmin dengan Mukmin lainnya seperti satu bangunan yang tersusun rapi, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain”.
Semangat Hadits inilah yang menjadi alas pijak bagi Bustami untuk merangkul semua pihak, semua elemen dalam membangun Bumi Serambi Mekah. Pasca dilantik sebagai Pj Gubernur, Bustami langsung menjalan komunikasi yang baik dengan semua instansi dan lembaga. Dan, percepatan pengesahan APBA menjadi kerja cepat pertama yang langsung ia eksekusi.
“Alhamdulillah, dengan kebersamaan, setelah dilantik sebagai Pj Gubernur Aceh pada 13 Maret lalu, kami segera menuntaskan beberapa agenda yang tertunda bersama dengan Ketua dan seluruh Anggota DPR Aceh, seperti penyelesaian APBA, dan agenda lainnya yang kami berikan perhatian secara serius sebagai bagian dari komitmen untuk memberikan pengabdian terbaik,” ungkap Bustami.
Tak hanya pengesahan APBA, Bustami juga konaen memperjuangkan percepatan penyelesaian pembangunan Tol Sibanceh yang merupakan Tol pertama di Tanoh Rencong serta mengupayakan agar Tol Sigli-Lhokseumawe dan Tol Lhokseumawe-Langsa kembali masuk dalam Proyek Strategis Nasional.
“Dengan segala upaya bersama yang kita laksanakan selama ini, Alhamdulillah, proyek pembangunan jalan tol Lhokseumawe – Sigli dan Lhokseumawe – Langsa yang sempat dicoret sebagai Proyek Strategis Nasional, kini dengan penuh rasa syukur, Alhamdulillah, proyek tersebut telah kembali masuk dalam PSN. Semua ini adalah karena kebersamaan dan kepedulian serta kecintaan kita kepada Aceh yang lebih mashlahat di masa mendatang,” kata Bustami.