BANDA ACEH – Dalam era digital saat ini, komunikasi melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Fitur centang biru, yang menandakan pesan telah dibaca, seringkali menjadi topik perbincangan.
Namun, ada individu yang memilih untuk mematikan fitur ini, sebuah pilihan yang dapat mengungkapkan banyak tentang kepribadian seseorang.
Psikologi modern telah mengidentifikasi berbagai ciri-ciri yang mungkin dimiliki oleh mereka yang memilih untuk menyembunyikan status baca pesan mereka.
Dari kebutuhan akan privasi hingga keinginan untuk mengontrol ritme komunikasi, alasan di balik keputusan ini sering kali mencerminkan aspek-aspek tertentu dari psikologi dan perilaku interpersonal.
Untuk itu simak dan pahami sepuluh ciri-ciri dari psikologis terkait orang yang mematikan centang biru di WhatsApp.
Dilansir dari Digital Daze, Sabtu (11/5), ciri-ciri tersebut diharapkan dapat membantu Anda memahami apakah alasan-alasan tersebut juga berlaku bagi Anda.
1. Menghargai Privasi
Orang yang mematikan centang biru mungkin sangat menghargai privasi mereka. Mereka tidak ingin orang lain mengetahui kapan mereka online atau kapan mereka telah membaca pesan. Hal ini bisa jadi karena mereka ingin memiliki kontrol atas informasi yang mereka bagikan dengan orang lain.
2. Sibuk dan Produktif
Orang yang sibuk dan produktif mungkin mematikan centang biru untuk menghindari gangguan. Mereka tidak ingin terjebak dalam lingkaran ‘balas-membalas’ pesan, dan mereka lebih memilih untuk fokus pada pekerjaan atau tugas mereka.
3. Ingin Menghindari Tekanan Sosial
Beberapa orang merasa tertekan untuk segera membalas pesan ketika mereka melihat centang biru. Mematikan centang biru dapat membantu mereka menghindari tekanan ini dan membalas pesan dengan santai.
4. Menyukai Kebebasan
Orang yang mematikan centang biru mungkin menyukai kebebasan untuk merespon pesan kapanpun mereka mau. Mereka tidak ingin terikat dengan ekspektasi orang lain untuk segera membalas pesan.