BANDA ACEH – Surat kabar berbahasa Ibrani, Yedioth Ahronoth melaporkan, dampak konfrontasi pasukan Israel dengan gerakan Hizbullah Lebanon dipastikan akan memperparah pengeluaran perang negara pendudukan tersebut.
Terbaru, serangan Hizbullah yang tidak juga berhenti di wilayah Utara, memaksa Israel mengungsikan para pemukimnya ke hotel-hotel yang dianggap berada dalam radius aman dari serangan.
Belakangan, media Israel tersebut melaporkan perjanjian antara pemerintah dan hotel tempat para pemukim yang dievakuasi dari Jalur Gaza dan wilayah utara menginap diperpanjang hingga akhir tahun.
Pemasukan Berkurang, Pengeluaran Membengkak
Laporan perpanjangan penginapan hotel bagi para pengungsi warga Utara ini menjadi pukulan serius bagi ekonomi Tel Aviv di saat Hizbullah makin menggencarkan serangan harian mereka ke teritorial Israel.
Hizbullah menyatakan, serangan akan terus mereka lakukan sebagai pembalasan atas agresi Israel ke kota-kota mereka di Lebanon Selatan.
Terpenting, gerakan perlawanan Lebanon tersebut juga menyatakan akan terus melakukan konfrontasi selama Gaza masih berada di bawah tekanan militer Israel.
Secara nyata, selain membuat pengeluaran pemerintah Israel membengkak, serangan Hizbullah juga membuat pemasukan negara mereka berkurang dari berbagai sektor.
Per Senin, (5/3/2024) silam, Hizbullah merilis infografis di kanal Telegam yang menyatakan kalau mereka telah melancarakan 1.194 operasi militer untuk melawan Israel.
Sebanyak 68 kendaraan militer Israel diklaim hancur dalam berbagai operasi militer. Hizbullah menargetkan 38 pusat komando, 287 bunker dan benteng, dan peralatan teknis.
Di samping itu, Hizbullah telah menyerang 2 pabrik militer, 22 artileri, dan dua platform Iron Dome. Disebut ada 43 permukiman Israel yang harus dipindahkan. Adapun 230.000 pemukim Israel telah mengungsi.
Senjata yang digunakan termasuk artileri, roket, senapan mesin, pesawat tanpa awak, dan rudal berpemandu.
Hizbullah memperkirakan jumlah korban tewas dan terluka di antara personel militer Israel mencapai lebih dari 2 ribu orang.
Angka ini dipastikan bertambah seiring makin intensifnya Hizbullah menyerang Israel pada April-Mei.
Meski belum dinyatakan sebagai perang skala penuh lintas-teritorial, konflik di perbatasan antara kelompok Hizbullah Lebanon dan Tentara Israel makin menjadi-jadi.
Kelompok Perlawanan Lebanon tersebut dilaporkan tidak berhenti memberikan pembalasan terhadap pendudukan Israel seiring kian intensifnya serangan udara pasukan Tel Aviv membombardir kota-kota Lebanon Selatan.
Balasan Hizbullah dilaporkan menargetkan beberapa kelompok tentara Israel di permukiman Israel, serta markas komando militer dan barak Israel.
Baca juga: Serangan Hizbullah Bikin Para Pemukim Israel Lari dari Margaliot: Cuma Bisa Sembunyi di Balik Tembok
Harga Buah dan Sayur Pun Terdampak Serangan Hizbullah
Dampak dari serangan Hizbullah ke Israel berimbas juga ke perekonomian negara pendudukan tersebut.
CEO pabrik buah di pemukiman Metulla, Benny Katz yang mengawasi operasi salah satu pemasok buah dan sayuran terbesar di wilayah tersebut, mengatakan, serangan baru-baru ini dari Lebanon telah menyebabkan kerusakan parah pada pabrik tersebut.
Kerusakan diperkirakan akan mengakibatkan lonjakan harga dan mengakibatkan kerusakan dan kerugian ekonomi yang besar di Israel.
Situs web Israel, Yedioth Ahronoth mengutip Katz yang mengatakan kalau pabrik tersebut biasanya memproduksi 24.000 ton buah segar setiap tahunnya.
Namun dampak serangan Hizbullah menjadikan pabrik tersebut tidak berfungsi dan tidak dapat diperbaiki, sehingga menggambarkan situasinya “sangat buruk”.
961 Serangan, 2.000 Tentara IDF Ambruk
Serangan Hizbullah ke Israel juga diyakini memakan korban tentara Israel (IDF) lebih banyak dari yang diumumkan ke publik.
Al-Mayadeen dalam ulasannya melaporkan, meskipun pemukim Israel bergegas ke media untuk mengecam kerusakan material, pihak berwenang Israel dan media Israel sengaja diam mengenai jumlah korban militer yang jatuh di front utara.
“Namun, otentikasi Hizbullah atas operasinya telah mengkonfirmasi jumlah korban yang jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan,” tulis ulasan tersebut.