INTERNASIONALPALESTINA

Israel Hancurkan Tempat Pengungsi Palestina di Gaza, PBB: Tragis dan Mengerikan

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan udara Israel terhadap gedung sekolah, yang berubah menjadi tempat penampungan oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), di Jalur Gaza yang menewaskan puluhan pengungsi.Ketika berbicara pada konferensi pers, yang dilaporkan Anadolu pada Jumat (7/6/2024), Juru Bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan serangan Israel kembali jadi pengingat tragis dan mengerikan menyangkut harga yang harus dibayar oleh warga sipil di Gaza.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Tentu saja, dia (Guterres) mengutuknya,” kata Dujarric, ketika ditanya mengenai tanggapan Guterres mengenai serangan Israel.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Dujarric menuturkan bahwa sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan itu berusaha memberikan layanan penting kepada warga sipil.

Berita Lainnya:
50.000 Tentara Israel Gagal Rebut Satu Desa Pun di Lebanon
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Mengingat tidak ada layanan pendidikan yang disediakan di Gaza, Dujarric mengatakan 300.000 anak yang menerima pendidikan dari UNRWA tidak dapat mengakses pendidikan, sehingga sekolah diubah menjadi tempat penampungan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Tidak ada tempat yang aman,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Mengenai klaim Israel bahwa anggota Hamas hadir di sekolah tersebut, Dujarric berkata bahwa setiap orang dapat mendengarkan apa yang dikatakan orang lain dan setiap orang juga dapat melaporkannya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Anda dapat melaporkan apa yang saya katakan dan membuat analisis Anda sendiri. Apa yang dapat saya sampaikan kepada Anda adalah sejumlah besar warga sipil terbunuh, sejumlah anak-anak juga terbunuh,” tuturnya.

Berita Lainnya:
Perang Geng Narkoba, Remaja 15 Tahun Tertembak di Kepala

Menanggapi pertanyaan mengenai apakah Guterres memiliki batas dalam menanggapi krisis Gaza, Dujarric mengatakan Sekretaris Jenderal tidak punya “kebiasaan membuat  garis batas” dan bahwa Guterres ingin konflik tersebut berakhir.

Dujarric menekankan PBB telah berulang kali menyerukan gencatan senjata, akses kemanusiaan, dan pembebasan sandera.

“Dalam konflik ini, seperti dalam banyak konflik lainnya, Sekretaris Jenderal bukanlah pihak yang bertanggung jawab,” katanya, menegaskan.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya