Jumat, 15/11/2024 - 20:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Terungkap Alasan Muhammadiyah Marah dan Tarik Dana dari BSI, karena Bank Tak Prioritaskan UMKM?

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) telah mengumumkan keputusannya untuk seluruh dana unit bisnis dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dari Bank Syariah Indonesia (BSI). Keputusan ini tertuang dalam surat yang diteken oleh Agung Danarto pada 30 Mei 2024 yang kemudian bocor ke publik pada Rabu, 5 Juni 2024.Dalam surat tersebut, PP Muhammadiyah menyatakan akan mengalihkan dana itu ke Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, dan Bank-Bank Syariah Daerah. Selain itu, mereka juga akan memindahkan dana ke bank-bank lain yang selama ini bekerja sama dengan Muhammadiyah.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Keputusan Muhammadiyah menarik dana dari BSI ini langsung membuat geger. Pasalnya, beredar kabar bahwa simpanan Muhammadiyah di BSI mencapai Rp 13-15 triliun. Apabila angka itu benar, maka BSI akan kehilangan dana pihak ketiga (DPK) sekitar 5 persen dalam waktu singkat. Lantas, apa alasan Muhammadiyah tarik dana dari BSI?

Berita Lainnya:
Alasan Camat Baito yang Kawal Kasus Supriyani Tiba-tiba Dicopot: Tak Lapor Perkembangan & Tak Netral
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Berdasarkan laporan Majalah Tempo berjudul “Di Balik Penarikan Dana Muhammadiyah dari Bank Syariah Indonesia”, ada beberapa alasan mengapa Muhammadiyah memutuskan untuk menarik dananya dari BSI.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Gunawan Budianto menceritakan hubungan BSI dan sebagian pengurus Muhammadiyah memang panas-dingin. Hal itu disebabkan lantaran Muhammadiyah belakangan ini menilai BSI lebih banyak memberikan pembiayaan untuk perusahaan besar dibanding UMKM.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Padahal, pada 2022 lalu, Muhammadiyah dan BSI sepakat untuk menjadi mitra dan berkolaborasi mengembangkan sektor ekonomi umat bagi UMKM. “Yang bikin Muhammadiyah marah, dana disalurkan ke pengusaha-pengusaha besar,” ungkap Gunawan.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Di sisi lain, Sekretaris Perusahaan BSI, Wisnu Sunandar mengatakan bahwa UMKM masih menjadi perhatian BSI. “Usaha mikro, kecil, dan menengah menjadi salah satu fokus BSI dalam mengembangkan ekosistem yang bermanfaat bagi umat,” ucap Wisnu pada Kamis, 13 Juni 2024.

Berita Lainnya:
Jubir Pramono-Rano Geram Ridwan Kamil Sajikan Data Keliru saat Debat Kedua: Itu Rujukan Data dari Mana?
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Lebih lanjut, Gunawan mengaku keputusan pengalihan dana Muhammadiyah benar-benar melalui pertimbangan teknis. Selain terkesan memihak ke perusahaan besar, BSI juga menerapkan margin yang tinggi pada pembiayaan sejumlah proyek

Seperti diketahui, dalam suratnya, PP Muhammadiyah menjelaskan bahwa penarikan dana juga disebabkan penempatan dana Muhammadiyah selama ini terlalu berkonsentrasi di BSI.

Ketua PP Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Pemberdayaan Masyarakat, dan Lingkungan Hidup Anwar Abbas menyampaikan bahwa penarikan dana ini diambil untuk mencegah risiko penumpukan dana di satu bank. Selain itu, cara ini diterapkan demi menjaga persaingan diantara bank syariah.

“Bank-bank syariah lain tersebut tidak bisa berkompetisi dengan margin yang ditawarkan oleh BSI, baik dalam hal penempatan dana maupun pembiayaan,” ujar Anwar Abbas melalui keterangan tertulis, Rabu, 5 Juni 2024. 


Reaksi & Komentar

ثُمَّ عَفَوْنَا عَنكُم مِّن بَعْدِ ذَٰلِكَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ البقرة [52] Listen
Then We forgave you after that so perhaps you would be grateful. Al-Baqarah ( The Cow ) [52] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi