Rabu, 13/11/2024 - 03:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Viral Ceramah HRS Soal RI Kekurangan Dokter: Ditawari Kuliah Gratis, Milihnya Makan Gratis

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Menter Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Mei lalu pernah mengatakan, bahwa distribusi dokter spesialis menjadi salah satu masalah akut di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun berupaya memecahkan persoalan pemenuhan rasio kebutuhan dokter spesialis di Indonesia dengan membuka enam program studi (prodi) di rumah sakit penyelenggara pendidikan utama.”Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan,” kata Budi dikutip Antara.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Untuk bisa memenuhi kebutuhan dokter spesialis sesuai rasio yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebanyak 0,28 berbanding 1.000 penduduk di Indonesia, Budi memperkirakan butuh 15 tahun bagi Indonesia untuk memenuhinya melalui keberadaan 117 fakultas kedokteran.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Merespons hal itu, Kemenkes melalui program Transformasi Kesehatan memfasilitasi rumah sakit pendidikan di 420 rumah sakit untuk mendidik lebih banyak dokter dan dokter spesialis di luar jalur universitas.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Kita punya 3.000 rumah sakit, 420 rumah sakit sebagai rumah sakit pendidikan untuk mendidik lebih banyak dokter dan dokter spesialis. Dengan demikian, lebih cepat pemenuhan dokter dan dokter spesialis di seluruh Indonesia,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Peluncuran program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit berlangsung pada 6 Mei 2024 di halaman RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta Barat. Menurut Budi, program tersebut akan memprioritaskan dokter-dokter putra daerah sebagai peserta pendidikan dokter spesialis di rumah sakit pendidikan.

Berita Lainnya:
Prabowo Bakal Kunjungan Kerja Perdana sebagai Presiden ke Luar Negeri, Gibran Jadi Kepala Negara Sementara
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Nanti pemenuhan dokter spesialis ke seluruh daerah akan dilakukan bersama-sama, baik pendidikan melalui universitas, maupun pendidikan yang berbasis rumah sakit,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Santri Nasional 2024 dari BPPA

Pada tahap awal ini, kata Budi, terdapat enam program studi kedokteran spesialis di enam rumah sakit penyelenggara pendidikan utama, yakni spesialis mata, jantung, anak, saraf, orthopedi, dan ongkologi. Adapun enam rumah sakit pendidikan yang dimaksud yakni RS Mata Cicendo, RS Ortopedi Soeharso, RS Pusat Otak Nnasional (PON), RS Kanker Dharmais, RSAB Harapan Kita, dan RSJPD Harapan Kita.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga pernah menyoroti masalah kekurangan dokter spesialis di daerah, terutama di Provinsi Kepulauan. Jokowi mengatakan, rasio dokter berbanding jumlah penduduk tercatat sangat rendah.

“Tapi selalu keluhan di daerah utamanya di provinsi kepulauan selalu adalah dokter spesialis yang tidak ada. Ini menjadi PR besar kita menurut saya. Karena rasio dokter berbanding penduduk kita saya kaget saya tadi pagi baru baca 0,47 dari 1000. Peringkat 147 dunia, sangat rendah sekali,” kata Jokowi, saat meresmikan peluncuran pendidikan dokter spesialis berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSP-PU), Senin (6/5/2024).

Bahkan di ASEAN, lanjut Jokowi, jumlah dokter spesialis Indonesia masuk peringkat sembilan besar. Selain itu, jumlah dokter umum Indonesia pun tercatat masih mengalami kekurangan hingga 124 ribu dan dokter spesialis masih kurang 29 ribu.

Berita Lainnya:
Alasan Kapolri Tunjuk Gunawan Sadbor Jadi Duta Anti-Judi Online

Karena itu, Jokowi menekankan perlunya segera menambah jumlah dokter di berbagai daerah. Sehingga berbagai peralatan kesehatan yang sudah disediakan oleh pemerintah pun bisa bermanfaat.

“Jumlah yang tidak sedikit. Ini yang harus segera diisi. Jangan sampai peralatan yang tadi sudah sampai di kabupaten kota, sudah sampai di provinsi tidak berguna gara-gara dokter spesialisnya yang tidak ada,” ujarnya.

Menurut Jokowi, saat ini Indonesia baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis tiap tahunnya. Selain itu, permasalahan lainnya yakni tidak meratanya distribusi dokter ke berbagai daerah. Jokowi menyebut, 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa dan di daerah perkotaan.

Karena itu, Jokowi juga menekankan perlunya membuat terobosan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Untuk mencetak dokter spesialis yang lebih banyak, Jokowi menilai perlunya mengoptimalkan universitas dan rumah sakit yang ada. Saat ini, tercatat ada 24 fakultas kedokteran dan ada 420 rumah sakit.

Adapun presiden terpilih, Prabowo Subianto pada Februari 2024 lalu pernah berjanji akan memperbanyak fakultas kedokteran di Indonesia untuk mempercepat penyelesaian masalah kekurangan dokter. Hal itu ia paparkan saat segmen penyampaian visi, misi, dan program pada Debat pamungkas di Balai Sidang Jakarta, di kawasan Senayan, Jakarta, Ahad (4/2/2024).

1 2

Reaksi & Komentar

أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ اللَّهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ البقرة [107] Listen
Do you not know that to Allah belongs the dominion of the heavens and the earth and [that] you have not besides Allah any protector or any helper? Al-Baqarah ( The Cow ) [107] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi