NASIONAL
NASIONAL

26 Pria Cabuli Siswi 6 SD, Pelakunya Masih Gentayangan

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Tragis nasib seorang siswi SD kelas 6 Kota Baubau, Sultra. Pasalnya, 26 pria tega cabuli siswi SD berinisial RG (13) di Baubau, Sultra.  

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Ironisnya, 26 terduga pelaku pencabulan masih gentayangan atau belum ditangkap polisi.  

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Namun, kasus itu telah dilaporkan ke Polsek Lea-Lea sebulan lalu, kemudian kasus diambil alih Polres Baubau, tetapi hingga kini belum ada satupun pelakupun yang tertangkap.  Termasuk pelaku yang buta dikabarkan telah kabur. 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

 Untuk diketahui, sejak peristiwa pelecehan seksual yang terjadi pada bulan April 2024, korban kini masih mengalami trauma dan terpaksa putus sekolah.   

Berita Lainnya:
PDIP Protes Ada Foto Megawati di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa' Pramono-Rano, Pengamat: Mungkin Tokoh yang Dukung RIDO Lebih Dahsyat

– Kronologi Insiden Pencabulan Insiden pencabulan itu terjadi berawal dari perkenalan korban dengan tiga pelaku yang masih berstatus pelajar SMA, ketiganya lalu mengajak korban ke sebuah rumah kosong di Kelurahan Kolese, Kota Baubau. Di rumah tersebut, korban kemudian dicabuli tiga pelaku. 

Berselang seminggu, korban kembali diajak lima pelaku berbeda di lokasi yang sama.  Kelima pelaku yang masih di bawah umur tersebut kemudian melakukan persetubuhan dengan korban.  

Bahkan yang lebih mengerikannya lagi, salah satu pelaku yang merupakan pemilik rumah adalah seorang penyandang disabilitas kebutaan, meski tidak dapat melihat, pelaku nekat melakukan pencabulan dengan dituntun pelaku lainnya. 

Berita Lainnya:
Kejagung Buka Peluang Periksa Ayah Ronald Tannur: Sepanjang Bukti Cukup, Kami Minta Tanggung Jawab

“Tindakan kejahatan asusila terus terjadi dalam kurun waktu sebulan dengan jumlah pelaku mencapai 26 orang yang didominasi pelaku di bawah umur. Beberapa di antaranya pria dewasa,” ujar M, bibi korban, kepada awak media, seperti yang dikutip Minggu (23/6). 

Akibat kejadian tersebut, korban kini merasa terkucilkan dari lingkungan sekolah maupun tempat tinggalnya di Kecamatan Lea-Lea.  Korban pun merasa malu hingga terpaksa putus sekolah. 

Oleh karena ini, keluarga korban berharap kasus ini mendapat penanganan serius dari kepolisian dan segera menangkap para pelaku


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya