NASIONAL
NASIONAL

Sekjen PDIP Hasto: Sepertinya Ada Orde Baru Jilid Kedua

image_pdfimage_print

BANDA ACEH  – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyinggung saat ini ada Orde Baru jilid kedua. Hal itu ditunjukkan dengan adanya penyalahgunaan kekuasaan yang mirip dengan saat pemerintahan Presiden Soeharto. 

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Sepertinya ada neo Orde Baru jilid kedua,” kata Hasto dalam diskusi menjelang peringatan 27 Juli 1996 bertajuk ‘Kudatuli, Kami Tidak Lupa’, di Gedung DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2024).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Penyalahgunaan kekuasaan tampaknya semakin menunjukkan kemiripan dari apa yang menjadi latar belakang peristiwa 27 Juli 1996,” katanya.

Berita Lainnya:
Kerugian Negara Imbas Kasus Timah Bertambah setelah Hendry Lie Ditangkap, Capai Rp332,6 Triliun
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Hasto menceritakan, kantor DPP PDIP menjadi saksi sejarah peristiwa 27 Juli. Saat itu di masa Orde Baru, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri selalu konsisten menyampaikan suara rakyat.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

“Dengan bujuk rayu kekuasaan yang luar biasa, beliau tetap menempuh suatu jalur yang sangat konsisten agar suara-suara rakyat yang saat itu terbungkam, agar suara-suara rakyat yang saat itu tidak berani berbicara, dapat berani berbicara,” katanya.

Berita Lainnya:
Ternyata Ini Kalimat di Karangan Bunga Satire BEM FISIP Unair kepada Prabowo-Gibran Berujung Pembekuan
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Menurutnya, sikap tegar dan keberanian dari Megawati sungguh luar biasa. Sikap tersebut dianggap sebelah mata oleh Presiden Soeharto ketika itu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

Dia mengatakan, jati diri PDIP adalah perjuangannya. Penyerbuan kantor PDI saat itu bukan hanya serangan terhadap fisik, tetapi juga serangan terhadap peradaban demokrasi, sistem hukum, kemanusiaan dan lambang kedaulatan umum partai.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya