ASIAINTERNASIONAL

Prancis Ingatkan Warganya Segera Tinggalkan Iran

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Pemerintah Prancis telah mengeluarkan rekomendasi agar warga negaranya meninggalkan Iran dan menghindari bepergian ke sana apa pun alasannya, menyusul risiko eskalasi militer yang meningkat di wilayah tersebut.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Dikutip dari RT, Sabtu (3/8), peringatan yang disampaikan Kementrian Luar Negeri Prancis muncul menyusul pembunuhan pemimpin Politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada Rabu lalu. Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan itu, meskipun Yerusalem Barat tidak membenarkan atau membantah keterlibatannya.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Warga negara Prancis diimbau untuk meninggalkan Iran sesegera mungkin,” demikian pernyataan yang dipublikasikan di situs web kementerian pada Jumat. 

Berita Lainnya:
PDIP Senasib dengan Anies: Sama-sama Korban Ambisi Politik Jokowi
ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Kementerian juga meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan selama berada di Iran, menjauhi semua demonstrasi dan secara teratur memeriksa situs web kedutaan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Paris telah memerintahkan langkah-langkah keamanan tambahan di situs-situs Yahudi di seluruh Prancis, dengan alasan ancaman serangan balas dendam atas pembunuhan Haniyeh. 

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

“Risiko terjadinya tindakan itu nyata,” kata Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional
Berita Lainnya:
Gibran Buka Layanan Lapor Mas Wapres, Agus Pambagio: tak Efektif, Malah pada Lapor Akun Fufufafa

Prancis merupakan rumah bagi populasi Yahudi terbesar ketiga di dunia, setelah Israel dan AS, dan juga merupakan rumah bagi komunitas Muslim terbesar di Eropa, menurut AFP.

Ketegangan antara Israel, Iran, dan Hizbullah telah meningkat karena operasi militer di Gaza. Setelah serangan mendadak Hamas terhadap Israel Oktober lalu, Yerusalem Barat menanggapi dengan operasi pengeboman besar-besaran yang diikuti oleh invasi darat ke Gaza, yang menurut otoritas kesehatan setempat telah menelan puluhan ribu korban jiwa sejauh ini.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya