BANDA ACEH – Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menilai, rencana pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bukan sinyal partainya akan bergabung ke pemerintahan mendatang.Menurutnya, rencana pertemuan kedua tokoh itu punya makna yang lebih dalam untuk kepentingan bangsa.
“Bukan soal dukung mendukung, karena memang ini keluar dari kepemimpinan baik Ibu Megawati maupun Pabowo Subianto. Kan kepentingannya untuk bangsa, maka pasti bertemu,” kata Said di Jakarta, dikutip Rabu (11/9/2024).
“Jangan ditarik gabung dan tidak gabung. Yang terpenting sesungguhnya adalah bertemunya kedua tokoh bangsa ini,” lanjutnya.
Meski begitu, PDIP menyambut baik adanya rencana pertemuan antara Megawati dan Prabowo. Terkait kapan waktunya, hal itu menunggu kesiiapan dari kedua tokoh untuk bertemu.
Said mengatakan, dalam pertemuan nanti, antara Megawati dan Prabowo tentunya akan membicarakan visi Indonesia ke depan di bawah kepemimpinan Prabowo selaku presiden terpilih.
“Kalau kedua beliau ini bertemu, menurut hemat saya, setidaknya visi kebangsaan baik Ibu Megawati maupun presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto, kan bertemu bersama akan mengawal kita ke depan,” kata Said.
Dia memberi sinyal, kalaupun nantinya antara Megawati dan Prabowo memiliki visi yang sama, tidak serta merta PDIP berada di dalam barisan pendukung pemerintahan.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu menegaskan, bagi PDIP tidak haram jika harus berada di luar pemerintahan.
“Visi sama tidak harus kami di dalam atau tidak haram kami di luar,” kata Said.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani memberi sinyal bakal ada pertemuan antara Megawati dan Prabowo dalamm waktu dekat.
Hal itu berawal dari pertemuannya dengan Megawati di acara MPR. Dia menyampaikan bahwa dalam pertemuan itu, Megawati sempat menitipkan salam kepada Prabowo. Demikian pula sebaliknya.
“Bu mega tadi menyampaikan salam hormat untuk pak Prabowo dan pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk bu Mega,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/9).
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, perbincangannya dengan Megawati menjadi sinyal bakal ada pertemuan antara presiden kelima RI itu dengan Prabowo.
“Insyaallah akan terjadi (pertemuan Megawati-Prabowo,” kata Muzani.
Dia menambahkan, pertemuan antara Megawati dan Prabowo akan dilakukan sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2024 mendatang.
“Pokoknya insyaallah akan terjadi sebelum pelantikan,” pungkasnya.