Senin, 18/11/2024 - 03:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jokowi Akui Tidak Bisa Tahan Kenaikan Harga Pertamax, Ketua ProDem: Tidak Punya Solusi, Mundur!

image_pdfimage_print

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengaku kesulitan menahan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax menunjukkan sikap pesimistis. Jika memang pucuk pimpinan negara sudah merasa kalah, maka lebih baik mundur secara tertib dari jabatannya.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Begitu disampaikan Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Iwan Sumule saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis (7/4).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Sudah berkali-kali saya atau ProDEM meminta dan mendesak Presiden Jokowi untuk mundur. Karena saya melihat pemerintah saat ini tak lagi punya solusi,” tegas Iwan Sumule.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Menurut Iwan, pemerintahan era Jokowi tidak hanya menunjukkan seolah tidak punya solusi jika dihadapkan dengan persoalan yang berkaitan dengan rakyat. Lebih jauh daripada itu, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah cenderung bikin gaduh.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA
Berita Lainnya:
Coreng Nama Institusi, Kejagung Diminta Copot Jaksa Amiruddin

Pasalnya, kebijakan pemerintah kerap tidak berpihak pada rakyat. Misalnya, impor dilakukan di saat para petani sedang panen raya. Kenaikan harga-harga di saat ekonomi rakyat sedang terpuruk, sehingga tidak punya daya beli.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Selain itu, masih kata Iwan Sumule, ucapan presiden tak lagi bermakna dan tak bisa dipegang, karena kerap berubah-ubah alias inkonsisten.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Ini yang membuat kondisi ekonomi rakyat semakin mengkhawatirkan, investor kabur karena tak ada kepastian dan jaminan terhadap investasi,” katanya.

“Jadinya, ekonomi mengalami stagnan tak bergerak. Negara bangkrut tak punya uang. Membuat pemerintah harus naikkan pajak dan harga-harga, termasuk BBM,” imbuhnya menegaskan.

Namun begitu, Iwan Sumule meyakini bahwa rakyat adalah pemilik kedaulatan tertinggi dalam sebuah negara demokrasi.

Menurutnya, kemarahan rakyat saat ini seperti api dalam jerami. Yang tampak baru asap. Masih bisa dipadamkan jika pemerintah punya solusi.

Berita Lainnya:
Pemimpin Barat mulai ucap selamat atas kemenangan Trump di Pilpres AS

“Tapi, kalau apinya yang sudah tampak, bukan lagi asapnya, maka dapat dipastikan pemerintah tak lagi bisa menahan kemarahan rakyat. Pemerintah ini akan ambruk terbakar amarah rakyat,” pungkasnya.

Presiden Jokowi menyatakan bahwa kebijakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) umum RON 92 atau Pertamax harus dilakukan.

Pihaknya sudah menahan kenaikan BBM jenis Pertamax, tetapi dampak ketidakpastian ekonomi global yang tengah dirasakan sejumlah negara besar di dunia situasi tersebut mempengaruhi ekonomi nasional.

“Saya kira sudah kita tahan-tahan agar tidak terjadi kenaikan. Tetapi saya kira situasinya memang tidak memungkinkan. Tidak mungkin kita tidak menaikkan BBM. Oleh sebab itu kemarin naik Pertamax,” kata Jokowi saat memberikan kata pengantar dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (5/4).


Reaksi & Komentar

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَىٰ وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ ۚ فَمَا أَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ البقرة [175] Listen
Those are the ones who have exchanged guidance for error and forgiveness for punishment. How patient they are in pursuit of the Fire! Al-Baqarah ( The Cow ) [175] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi