NASIONAL
NASIONAL

Gatot Nurmantyo Bela Warga Digusur Sentul City: Saya Bukan Anjingnya Swie Teng!

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  Ramai di media sosial terkait Sentul City mengurung rumah-rumah masyarakat yang menolak menjual kepada pengembang Sentul City, sehingga masyarakat harus mencari akses yang lebih jauh untuk mencapai jalan yang biasa dilalui. Bahkan pemindahan makam warga dinilai masyarakat tidak layak.“Yang juga bikin hati miris adalah ada masyarakat yang dipolisikan karena mencabut kunci escavator yang menyerobot paksa masuk ke lahannya untuk menggusur dan membersihkan lahan,” kata Mantan Panglima TNI Letjen Gatot Nurmantyo di akun YouTube-nya, Jum’at (13/9/2024).

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM Expired Bank Aceh Syariah

“Anehnya, pemilik lahan dengan bukti surat kepemilikan leter C akhirnya dibebaskan polisi tetapi terpaksa menjual lahannya seluas 1 ha hanya senilai Rp.100juta atau tanahnya dihargai hanya Rp.10ribu per meter,” imbuh tokoh deklarator KAMI ini.

Berita Lainnya:
Sebut Gamma Beli Senjata di Shopee, Anggota Polrestabes Semarang Sempat Minta Damai
ADVERTISEMENTS
Selamat Milah BPKH ke 7 Tahun

Dikemukakan warga yang memiliki surat kepemilikan sah atas tanah mereka dan telah tinggal di situ kurang lebih 30 tahun menolak penggusuran Sentul City. Tetapi aksi penolakan mereka justru tidak didukung oleh Lurah yang sudah dipilih oleh warga. Menghilangnya Lurah dalam aksi penolakan menyebabkan warga desa mendatangi kediaman Gatot Nurmantyo yang juga menjadi tetangga mereka pada Rabu 11 September 2024.

ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

Di hadapan masyarakat Babakan Medang, Gatot Nurmantyo dengan tegas mengatakan,

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

“Jangan ragu-ragu menyampaikan keluhan, saya bukan anjingnya Swie Teng. Emangnya Swie Teng pemilik Republik ini? Sebagai tetangga saya harus bela masyarakat. Saya gak mau bisa tidur enak, tapi tetangga nangis susah. Saya rela nyawa saya untuk bela warga yang mengalami kayak gitu.” beber Gatot.

Berita Lainnya:
Kecelakaan Beruntun 8 Kendaraan di Slipi Jakarta, 1 Orang Tewas
ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

“Ganti rugi harus iklas bagi yang punya rumah, jangan dikendalikan (pengembang). Mau pindah ke mana warga kalo ganti ruginya cuma Rp.20juta.” terangnya.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa warga yang sudah tinggal lama di situ, punya akta jual beli yang diketahui kepala desa, serta bayar PBB seharusnya tidak bisa digusur pengembang.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

Gatot juga menyarankan warga yang telah menerima uang dengan terpaksa dari pengembang segera mengembalikannya kepada pengembang. 

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya