BANDA ACEH – Sebagai bentuk kepeduliaan dan edukasi kepada masyarakat Kota Banda Aceh, sejumlah relawan yang tergabung, melakukan aksi bersih sampah di Stadion H. Dimurthala, Banda Aceh pada Minggu (15/09/2024). Gerakan yang diprakarsai oleh Komunitas Aceh Bergerak adalah bentuk kolaborasi dengan semua elemen untuk menyadarkan tentang tanggung jawab terhadap sampah.
“Sebagai aksi kesadaran kita, juga sosialisasi kepada masyarakat bahwa sampah adalah masalah yang paling besar untuk seluruh wilayah. Maka ini salah satu upaya menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga sampah itu sendiri, karena sampah adalah tanggung jawab pribadi,” jelas Eva Hazmaini selaku Ketua Aceh Bergerak.
Dalam momentum Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut XXI, Maimun Fikri sebagai ketua aksi menyebutkan kegiatan tersebut merupakan sebuah usaha menjaga venue-venue baik yang baru dibangun, maupun yang baru diperbaiki ketika perhelatan event nasional ini dilaksanakan. Selain itu, gerakan peduli sampah adalah bentuk memanusiakan manusia, hal itu tergambar dari bantuan para relawan yang mengutip sampah di setiap sudut lapangan.
“Aksi-aksi sebelumnya kita lakukan baik di venue Stadion Harapan Bangsa, kami juga menambah kantong-kantong sampah di venue-venue tersebut. Memang ada petugas di sana, namun kami lebih dari memanusiakan manusia, membantu dan meringankan tugas mereka seperti di stadion hari ini, ada petugas baik dari DLHK, dan relawan lainnya yang tergabung,” tuturnya.
Selaras dengan Maimun yang tergerak menjaga venue di Banda Aceh untuk generasi selanjutnya, Iwan Pelita juga mengaku sangat berantusias untuk terjun langsung dalam aksi tersebut. Ia mengatakan masyarakat 50% sudah memiliki kepedulian terhadap sampah. Namun, keberadaan tempat sampah di venue-venue masih sangat kurang, hal tersebut menurutnya menjadi salah satu alasan masih berserakannya sampah setelah pertandingan dilangsungkan.
“Jadi untuk setiap event, kepada panitia diharapkan menyediakan tempat sampah, dan diharapkan juga kesadaran masyarakat. Mungkin kesadaran masyarakat sudah banyak, tapi karena tidak ada tempat dan mereka tidak bisa membuang sampahnya kemana, sehingga sampah itu akan berserakan kemana-mana,” harapnya.