Baterai Walkie-talkie Hizbullah Berisi Bahan Peledak PETN
INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Baterai Walkie-talkie Hizbullah Berisi Bahan Peledak PETN

ADVERTISMENTS
Iklan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dari Bank Aceh Syariah
image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  Sumber-sumber Lebanon menyebut ledakan alat komunikasi  walkie-talkie milik pejuang Hizbullah bersumber dari baterai yang telah disusupi senyawa mudah meledak yang dikenal sebagai PETN.Dikatakan bahwa kehadiran PETN di baterai walkie-talkie Hizbullah tidak terdeteksi karena disembunyikan di dalam baterai perangkat tersebut.

ADVERTISMENTS

“Cara bahan peledak tersebut diintegrasikan ke dalam kemasan baterai membuatnya sangat sulit dideteksi,” ungkap sumber tersebut, seperti dimuat Middle East Monitor pada Minggu (22/9).

Ratusan walkie-talkie Hizbullah meledak pada Rabu (18/9), sehari setelah setelah 5.000 pager meledak di seluruh wilayah kekuasaan kelompok tersebut di Lebanon.

ADVERTISMENTS
Berita Lainnya:
Paus Fransiskus Kembali ke Vatikan Setelah Lima Minggu Dirawat di RS

Gambar walkie-talkie yang meledak menunjukkan label bertuliskan “ICOM” dan “buatan Jepang”.

Perusahaan ICOM mengatakan telah menghentikan produksi satu dekade lalu dari model radio yang diidentifikasi dalam serangan tersebut, dan sebagian besar yang masih dijual adalah palsu.

ADVERTISMENTS

Manajer Umum divisi keamanan dan perdagangan ICOM, Yoshiki Enomoto curiga bahwa walkie-talkie yang dimodifikasi dengan bom itu merupakan produk mereka yang lebih lama.

Berita Lainnya:
Panen Cuan, Viral Video Polisi Terima Banyak 'Uang Damai' Secara Terang-terangan

“Akan sulit untuk memasukkan alat peledak ke dalam kompartemen utama walkie-talkie karena perangkat elektroniknya dikemas rapat, jadi kemungkinan besar alat itu berada di dalam paket baterai yang dapat dilepas,” paparnya.

Sebuah sumber keamanan Lebanon sebelumnya mengatakan bahwa pager telah ditanamkan dengan bahan peledak yang sulit dideteksi.

Dikatakan bahwa hingga tiga gram bahan peledak telah disembunyikan di pager baru yang tampaknya baru diterima Hizbullah beberapa bulan sebelum ledakan.

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

ADVERTISMENTS