Senin, 23/09/2024 - 19:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNETTEKNOLOGI

Menko Polhukam Bakal Panggil Dirjen Pajak hingga BSSN Terkait Dugaan Kebocoran Data NPWP New

ADVERTISEMENTS
PON XXI Pekan Olahraga Nasional ACEH-SUMUT 8-20 September 2024 dari Bank Aceh
image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto bakal memanggil Dirjen Pajak dan Badan Siber Sandi Negara (BSSN) terkait dugaan kebocoran data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).Hal ini diungkapkan Hadi usai rapat bersama Komisi I DPR RI di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (23/9/2024).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

“Saat ini BSSN terus mengevaluasi, kami terus dipanggil. Memang itu ditemukan, ada ketidakcocokan. Minggu ini saya akan panggil Dirjen Pajak, BSSN, Kominfo, untuk kita evaluasi permasalahannya secara detail, supaya tidak terjadi hal serupa,” ujar Hadi kepada wartawan.

Berita Lainnya:
Ini Beberapa Perbedaan Kapal Destroyer dengan Kapal Fregat

Hadi juga menyoroti kemungkinan bahwa sebagian data NPWP mungkin tidak disimpan di sistem yang tepat. “Apakah Dirjen Pajak waktu itu sebagian tidak menyimpan datanya di BDNS 2, dan apa kelemahannya,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati HARDIKDA - Hari Pendidikan Daerah

Pemanggilan ini akan dilakukan pada Jumat (27/9), dan diharapkan dari pertemuan tersebut akan terungkap penyebab kebocoran data. “(Penyebab kebocoran) Nanti kami jelaskan setelah kami memanggil Dirjen Pajak hari Jumat,” tutup Hadi.

Berita Lainnya:
Seorang Mahasiswa Nekat Terobos Penjagaan Demi Bisa Foto Bareng Presiden, Bikin Kesal Paspampres Langsung Kena Tinju

Kebocoran Data NPWP

Dugaan kebocoran data NPWP mencuat setelah pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, mengunggah tangkapan layar dari situs Breach Forums melalui akun X @secgron.

Ia menyebutkan bahwa enam juta data NPWP diperjualbelikan oleh akun bernama Bjorka pada 18 September 2024.

Data yang bocor tidak hanya mencakup NPWP, tetapi juga Nomor Induk Kependudukan (NIK), alamat, nomor telepon, email, dan lainnya, dengan harga jual mencapai Rp150 juta.


Reaksi & Komentar

قَالَ ذَٰلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِ ۚ فَارْتَدَّا عَلَىٰ آثَارِهِمَا قَصَصًا الكهف [64] Listen
[Moses] said, "That is what we were seeking." So they returned, following their footprints. Al-Kahf ( The Cave ) [64] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi