Selasa, 24/09/2024 - 19:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jokowi Panik dan Cemas Usai Lengser New

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Joko Widodo (Jokowi) dianggap panik dan cemas jelang berakhirnya masa jabatan sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024 mendatang. Menurut Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, terdapat berbagai alasan yang membuat Jokowi saat ini panik dan cemas menjelang lengser.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

“Panik dan cemas Jokowi saat ini bukan saja karena tidak punya ‘rumah’ seperti Megawati dan SBY, tetapi tekanan dan desakan  masyarakat agar Jokowi diadili atas sejumlah pelanggaran konstitusi dan KKN selama berkuasa semakin keras,” kata Muslim kepada RMOL di Jakarta, Selasa (24/9).

Berita Lainnya:
Sikap Prabowo soal Fufufafa Terjawab Pasca Pelantikan

Muslim menilai, Jokowi tidak akan ada yang membela seperti Megawati dan SBY yang masih memiliki partai Politik (parpol).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati HARDIKDA - Hari Pendidikan Daerah

“Siapa yang akan bela Jokowi dari tekanan publik? Karena faktor KKN, merusak, demokrasi, konstitusi, moral dan hukum yang dilanggar Jokowi selama ini sehingga rakyat meminta tanggung jawabnya. Mau berlindung ke mana? Jika rumah yang ada saat ini tidak melindunginya,” terangnya.

Berita Lainnya:
Heboh Nomor HP Diduga Milik Gibran di Getcontact Ada Tags 'Cust Syahrini', Netizen: Transaksi Apaan Woy?

Apalagi, lanjut dia, Jokowi juga sudah dianggap sebagai Malin Kundang dari PDIP dan Megawati yang telah membesarkannya.

“Susah Jokowi dilindungi. Satu persatu pembelanya malah berbalik menyerangnya. Buzzer-buzzer bayarannya pada lari dan berbalik menyerangnya. Itu kecemasan dan kepanikan yang dirasakan saat ini,” pungkas Muslim.


Reaksi & Komentar

أَوْ يُصْبِحَ مَاؤُهَا غَوْرًا فَلَن تَسْتَطِيعَ لَهُ طَلَبًا الكهف [41] Listen
Or its water will become sunken [into the earth], so you would never be able to seek it." Al-Kahf ( The Cave ) [41] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi