NASIONAL
NASIONAL

Dituding Anti Islam, Pramono Anung: Sungguh Keterlaluan!

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Cagub Jakarta, Pramono Anung, angkat bicara soal pentingnya pemimpin yang adil terhadap semua agama. Namun, ia justru heran pernyataannya tersebut ditafsirkan sebagai anti-Islam oleh sebagian pihak.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Dalam tanggapannya, Pramono menegaskan dirinya enggan bermain-main dengan Politik agama, yang menurutnya dapat memecah belah masyarakat. 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Ini merespons kritik terhadap pernyataannya terkait program ‘Magrib Mengaji’ yang diusulkan oleh cagub lain, Ridwan Kamil (RK).

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

“Saya tegaskan, saya tidak ingin menggunakan politik agama, karena itu hanya memecah belah. Tapi, sekarang saya malah dituduh anti-Islam. Itu sungguh keterlaluan,” kata Pramono di JCC, Senayan, Jakarta (29/9/2024).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Pramono juga mengklarifikasi bahwa maksud pernyataannya adalah setiap pemimpin harus berlaku adil terhadap semua agama. 

Berita Lainnya:
Toko Online Kosmetik Impor Ilegal Digerebek
ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Dia menambahkan bahwa program ‘Magrib Mengaji’ bukan hal baru, melainkan sudah pernah diinisiasi oleh mantan Gubernur Anies Baswedan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

“Sebagai pemimpin, kita harus adil bagi semua agama. Program Magrib Mengaji itu bukan hal baru, itu program Mas Anies. Kami akan melanjutkannya dengan konsep ‘Happy Mengaji’,” ujar Pramono.

Pramono menambahkan, program ini akan memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk mengaji setelah subuh, zuhur, atau isya. 

Bahkan, Pramono siap beradu mengaji dengan calon gubernur lain jika ditantang.

Pramono kemudian menekankan bahwa tuduhan anti-Islam yang dialamatkan kepadanya sangat tidak berdasar, dan ia siap membuktikan kemampuan agamanya.

Berita Lainnya:
Kegelisahan Budi Arie dan Dugaan Keterlibatan di Kasus Komdigi 'Bina' Situs Judol

“Saya ini lulusan pendidikan agama, dan saya siap beradu mengaji dengan siapa saja,” tegas Pramono.

– Tanggapan Pramono Soal Program ‘Magrib Mengaji’ RK

Dalam pertemuan dengan warga Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Pramono juga menanggapi gagasan RK soal ‘Magrib Mengaji’. Ia kembali menegaskan bahwa agama dan etnisitas tidak boleh digunakan dalam politik.

“Bagi kami, agama tidak boleh dipakai sebagai alat politik. Pilgub ini adalah ajang membangun Jakarta, bukan tentang isu keagamaan,” ujarnya.

Dengan narasi yang lebih tegas dan program yang inklusif, Pramono siap membawa perubahan bagi Jakarta tanpa harus mengorbankan kerukunan umat beragama.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya