NASIONAL
NASIONAL

Kenalan di Medsos, Siswi SMP di Surabaya Disetubuhi Cowok Sebaya, Direkam dan Videonya Beredar Luas

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pemerkosaan terhadap anak di bawah umur terjadi di Surabaya, menyasar korban dari kalangan siswi SMP.Seorang siswi SMP dari Tegalsari berkenalan dengan siswa SMP dari Manukan, sekitar Juni 2024 lalu.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Mereka berkenalan dari media sosial.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Perkenalan itu yang menjadi awal pemerkosaan yang menjerat Mawar, nama samaran.

ADVERTISEMENTS
Memperingati 96 Tahun Sumpah Pemuda dari Bank Aceh Syariah

Rudapaksa itu membuat korban sangat trauma.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Pelantikan Ketua DPRA, Wakil Ketua I DPRA dan Wakil Ketua II DPRA

Teman-teman sekolahnya yang mengetahui insiden itu, justru melakukan bully terhadap korban.

ADVERTISEMENTS
Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024

Sampai-sampai korban harus pindah sekolah.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Santri Nasional

SL (34) ibu korban menceritakan, kasus ini bermula anaknya dan pelaku saling kenal di media sosial.

Berita Lainnya:
Mendagri Tito Setuju Hapus BPHTB untuk Realisasikan Program 3 Juta Rumah

Anaknya kemudian diajak pergi ke Jalan Tunjungan.

Di sana mereka bertengkar, anaknya diajak ke rumah pelaku.

“Anak saya menolak tapi diancam kalau tidak mau (menuruti terlapor) dia disuruh pulang naik ojek online.”

“Karena saat itu anak saya tidak pegang uang, akhirnya anak saya terpaksa (mengikuti kemauan terlapor),” kata SL.

Setelah korban diperkosa, pelaku mengantarkan korban pulang.

Ternyata, pelaku diam-diam merekam saat menyetubuhi korban.

Tak disangka video tersebut tersebar setelah korban menolak ajakan berhubungan intim lagi.

Berita Lainnya:
Ada Jokowi di Momen Prabowo Bikin Video Dukung Luthfi-Yasin, Netizen: Kendali Masih di Tangan Raja Jawa

“Anak saya itu sampai dibully. Sampai anak saya pindah sekolah,” ucapnya.

SL memastikan, meskipun anaknya sudah pindah sekolah namun masih trauma.

Sebab di sekolah baru, gara-gara kasus tersebut anaknya masih dihantui bullying.

Terpisah, Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko Widhi saat dikonfirmasi SURYAMALANG.COM mengatakan, bahwa kasus ini sudah ditangani Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya dan sudah masuk ke tahap penyidikan.

“Sudah ditangani oleh PPA dan saat ini prosesnya sudah penyidikan. Kasusnya masih terus berlanjut,” tandas Haryoko.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya